Kamis, 30 Juni 2011
Keamanan Jaringan Internet
Wayan Sudarya
No comments
WWW bisa dikatakan aman jika?
Faktanya
User/Pengguna dikatakan aman jika?
Faktanya
gambar
Asumsi Kedua Pihak
Faktanya
Beberapa Kejahatan dalam Internet
CARDING
Carding adalah berbelanja menggunakan nomor dan identitas kartu kredit orang lain, yang diperoleh secara ilegal.
HACKING
Hacking adalah kegiatan menerobos program komputer milik orang/pihak lain. Hacker adalah orang yang gemar ngoprek komputer, memiliki keahlian membuat dan membaca program tertentu, dan terobsesi mengamati keamanan (security)-nya.
CRACKING
Cracking adalah hacking untuk tujuan jahat. Sebutan untuk cracker adalah hacker bertopi hitam (black hat hacker). Berbeda dengan carder yang hanya mengintip kartu kredit, cracker mengintip simpanan para nasabah di berbagai bank atau pusat data sensitif lainnya untuk keuntungan diri sendiri.
DEFACING
Defacing adalah kegiatan mengubah halaman situs/website pihak lain, seperti yang terjadi pada situs Menkominfo dan Partai Golkar, BI baru-baru ini dan situs KPU saat pemilu 2004 lalu. Tindakan deface ada yang semata-mata iseng, unjuk kebolehan, pamer kemampuan membuat program, tapi ada juga yang jahat, untuk mencuri data dan dijual kepada pihak lain.
PHISING
(inggris: phishing) adalah suatu bentuk penipuan yang dicirikan dengan percobaan untuk mendapatkan informasi peka, seperti kata sandi dan kartu kerdit, dengan menyamar sebagai orang bisnis yang tepercaya dalam sebuah komunikasi elektronik resmi, seperti surat electronic atau pesan singkat. Istilah phishing dalam bahasa Inggris berasal dari kata fishing ('memancing'), dalam hal ini berarti memancing informasi keuangan dan kata
SPAMMING
Spamming adalah pengiriman berita atau iklan lewat surat elektronik (e-mail) yang tak dikehendaki. Spam sering disebut juga sebagai bulk email atau junk e-mail alias “sampah”.
MALWARE
Malware adalah program komputer yang mencari kelemahan dari suatu software. Umumnya malware diciptakan untuk membobol atau merusak suatu software atau operating system. Malware terdiri dari berbagai macam, yaitu: virus, worm, trojan horse, adware, browser hijacker, dll.
- Tidak ada penyadapan.
- Server dikendalikan oleh organisasi yang memiliki server tersebut.
- Dokumen yang ditampilkan bebas dari virus atau itikad jahat lainnya.
- Server tidak mencatat atau mendistribusikan informasi tentang user (misalnya kebiasaan browsing).
Faktanya
- Pemalsuan alamat situs
- Virus yang bersifat clicker, downloader, backdoor banyak terdapat di situs-situs porno, penyedia crack yang menggunakan VBScript, ActiveX, atau JavaScript
- Server mencatat perilaku user / guest yang mengunjungi situsnya dalam bentuk log
User/Pengguna dikatakan aman jika?
- Pengguna tidak beritikad untuk merusak web server atau mengubah isinya
- Pengguna hanya mengakses dokumen-dokumen yang diperkenankan diakses (dimana dia memiliki ijin)
- Identitas pengguna benar
Faktanya
- Banyak terjadi defacing website dengan latar belakang beragam
- Banyak blackhat yang berupaya mencari informasi-informasi penting di internet, terutama ke situs-situs krusial, seperti situs bank, data center, pemerintahan, jaminan sosial.
- Internet tidak memberikan batasan apakah user harus menggunakan identitas asli atau tidak (palsu)
gambar
Asumsi Kedua Pihak
- Network dan komputer bebas dari penyadapan pihak ketiga
- Informasi yang disampaikan dari server ke pengguna (dan sebaliknya) terjamin keutuhannya dan tidak dimodifikasi oleh pihak ketiga
Faktanya
- Disetiap node (persimpangan) di internet dimungkinkan terjadinya penyadapan.
- Tidak ada sistem yang 100% aman
- Data yang dikirim dari server ke client dapat dimodifikasi / diganti dengan data yang salah atau disisipi dengan virus, worm, trojan, backdoor.
Beberapa Kejahatan dalam Internet
CARDING
Carding adalah berbelanja menggunakan nomor dan identitas kartu kredit orang lain, yang diperoleh secara ilegal.
HACKING
Hacking adalah kegiatan menerobos program komputer milik orang/pihak lain. Hacker adalah orang yang gemar ngoprek komputer, memiliki keahlian membuat dan membaca program tertentu, dan terobsesi mengamati keamanan (security)-nya.
CRACKING
Cracking adalah hacking untuk tujuan jahat. Sebutan untuk cracker adalah hacker bertopi hitam (black hat hacker). Berbeda dengan carder yang hanya mengintip kartu kredit, cracker mengintip simpanan para nasabah di berbagai bank atau pusat data sensitif lainnya untuk keuntungan diri sendiri.
DEFACING
Defacing adalah kegiatan mengubah halaman situs/website pihak lain, seperti yang terjadi pada situs Menkominfo dan Partai Golkar, BI baru-baru ini dan situs KPU saat pemilu 2004 lalu. Tindakan deface ada yang semata-mata iseng, unjuk kebolehan, pamer kemampuan membuat program, tapi ada juga yang jahat, untuk mencuri data dan dijual kepada pihak lain.
PHISING
(inggris: phishing) adalah suatu bentuk penipuan yang dicirikan dengan percobaan untuk mendapatkan informasi peka, seperti kata sandi dan kartu kerdit, dengan menyamar sebagai orang bisnis yang tepercaya dalam sebuah komunikasi elektronik resmi, seperti surat electronic atau pesan singkat. Istilah phishing dalam bahasa Inggris berasal dari kata fishing ('memancing'), dalam hal ini berarti memancing informasi keuangan dan kata
SPAMMING
Spamming adalah pengiriman berita atau iklan lewat surat elektronik (e-mail) yang tak dikehendaki. Spam sering disebut juga sebagai bulk email atau junk e-mail alias “sampah”.
MALWARE
Malware adalah program komputer yang mencari kelemahan dari suatu software. Umumnya malware diciptakan untuk membobol atau merusak suatu software atau operating system. Malware terdiri dari berbagai macam, yaitu: virus, worm, trojan horse, adware, browser hijacker, dll.
Antisipasi
- Jangan cepat percaya dengan orang didunia maya
- Usahakan kurangi bertransaksi menggunakan kartu kredit
- Waspada E-mail tipuan
- Selalu gunakan dan update antivirus anda
- Untuk bertransaksi online hindari menggunakan jasa warnet dan hotspot karena keamanan nya kurang terjamin
- Jaga kerahasiaan pin/password dan code penting anda
PESAN DARI BUNG NAPI
KEJAHATAN BUKAN KARENA DARI NIAT PELAKUNYA TAPI KARENA ADA KESEMPATAN!
WASPADALAH……WASPADALAH……!
Cerita Lucu
Wayan Sudarya
No comments
Siapa Itu Thomas Alfa Edison?
Bu guru: “Andi..! coba kamu jawab, siapa itu Thomas Alfa Edison..?”Andi: “Tidak tau bu guru…”.
Bu guru: “Kalo James Watt, siapa dia..?”
Andi: “Ndak tau juga bu guru..”
Bu guru: “Andi! Bagaimana sih kamu ini? ditanya ini itu pasti jawab tidak tau… Tidak pernah belajar ya?”
Andi: “Belajar kok bu guru… Lah coba Andi tanya, bu guru tau ndak siapa Arifin Widodo..?”
Bu guru: “Tidak tau…”
Andi: “Kalau Bambang Setiono Ibu tau?”
Bu guru: “Tidak tau… Emang siapa mereka itu..?”
Andi: “Yaa itulah Bu…, kita khan pasti punya kenalan sendiri-sendiri..
Saya Senang Dengan Cara Berpikir Bu Guru
Di sebuah sekolah dasar, suatu saat seorang guru bertanya pada salah satu muridnya.
Bu Guru : “Udin tolong jawab pertanyaan ibu yaa… Kalo ada 5 ekor burung di jendela, kemudian ditembak satu, berapa yang masih tertinggal?”
Udin : “Habis dong Bu, kan lainnya pada terbang”
Bu Guru : “Salah, harusnya dijawab masih tinggal 4 ekor, tapi saya senang dengan cara berpikir kamu…..”
Di saat yang lain Udin balik bertanya pada Bu Guru.
Udin : “Bu Guru tolong jawab pertanyaan saya… Kalo ada tiga orang cewek, masing-masing membawa es krim, cewek pertama makan es krim dengan dikunyah sedikit2, yang kedua dengan menggigit es krim dan contongnya, dan yang ketiga dengan menjilati dan mengulumnya, Manakah diantara ketiga cewek itu yang sudah menikah?”
Bu Guru : “Hmmm… pasti yang makannya dengan menjilati dan mengulum es krim yaaaa”
Udin : “Salah… harusnya dijawab yang memakai cincin kawin, tapi saya senang melihat cara berpikir Bu Guru…”
Bu Guru : “Udin tolong jawab pertanyaan ibu yaa… Kalo ada 5 ekor burung di jendela, kemudian ditembak satu, berapa yang masih tertinggal?”
Udin : “Habis dong Bu, kan lainnya pada terbang”
Bu Guru : “Salah, harusnya dijawab masih tinggal 4 ekor, tapi saya senang dengan cara berpikir kamu…..”
Di saat yang lain Udin balik bertanya pada Bu Guru.
Udin : “Bu Guru tolong jawab pertanyaan saya… Kalo ada tiga orang cewek, masing-masing membawa es krim, cewek pertama makan es krim dengan dikunyah sedikit2, yang kedua dengan menggigit es krim dan contongnya, dan yang ketiga dengan menjilati dan mengulumnya, Manakah diantara ketiga cewek itu yang sudah menikah?”
Bu Guru : “Hmmm… pasti yang makannya dengan menjilati dan mengulum es krim yaaaa”
Udin : “Salah… harusnya dijawab yang memakai cincin kawin, tapi saya senang melihat cara berpikir Bu Guru…”
Cara Cepat Memanggil Istri
Seorang laki-laki muda tampak kebingungan di tengahsebuah pameran. Beberapa kali ia mondar-mandir dan
celingukan tak ditemui apa yang dicari. Melihat
kebingungan lelaki ini, satpam pun menghampiri dan
menanyakan apa yang dicari.
Lelaki : ” Saya mencari istri Saya yang tadi bersama
Saya terus hilang di tengah pameran ini, Pak. ”
Satpam : ” Ciri-cirinya gimana, biar Saya bantu cari ?”
Lelaki : ” Terimakasih, kalau Anda bisa bantu Saya
tolong
carikan seorang wanita muda yang cantik untuk
ngobrol
dengan Saya. ”
Satpam : ” Lho kok, bukannya Anda cari istri Anda ?”
Lelaki : ” Iya karena itulah Saya minta seorang wanita
muda, cantik untuk ngobrol dengan Saya sebab biasanya
istri Saya akan muncul entah dari mana kalau melihat saya
dekat wanita cantik”
Satpam : “???!?”
Dua Sahabat, Satu Cewek
Ada dua orang sahabat, Salim dan Jono, bekerja pada sebuah perusahaan besar. Suatu saat mereka berdua ada tugas training ke Jakarta selama 1 bulan penuh. Karena jauh dari istri, pada hari ke-20 mereka tidak tahan untuk melampiaskan nafsu mereka.
Akhirnya Salim mengajak Jono ketempat lokalisasi. Setibanya disana, cewek yang ada cuma ada satu, yang lain sedang di booking. Lalu mereka kompromi, Jono mempersilahkan Salim untuk masuk kamar duluan bersama cewek tersebut.
Selang 20 menit Si Salim keluar kamar…
Jono: “Gimana Lim?”
Salim: “Biasa aja tuh, masih enakan istriku dirumah”
Setelah itu Jono masuk ke kamar dan 25 menit kemudian dia keluar sambil berkata:
Jono: “Betul katamu Lim, masih enakan istri kamu…”
Akhirnya Salim mengajak Jono ketempat lokalisasi. Setibanya disana, cewek yang ada cuma ada satu, yang lain sedang di booking. Lalu mereka kompromi, Jono mempersilahkan Salim untuk masuk kamar duluan bersama cewek tersebut.
Selang 20 menit Si Salim keluar kamar…
Jono: “Gimana Lim?”
Salim: “Biasa aja tuh, masih enakan istriku dirumah”
Setelah itu Jono masuk ke kamar dan 25 menit kemudian dia keluar sambil berkata:
Jono: “Betul katamu Lim, masih enakan istri kamu…”
Sarang Ular Botak
Ditengah hutan seorang wanita berlari kencang tanpa busana karena dikejar2 oleh seorang lelaki hidungbelang….
Karena mungkin kelelahan wanita tersebut terjatuh dan pingsan….
Kemudian terjadilah percakapan 2 kodok si Toneng dan si Tenyom
Yom dah mau ujan nich…yuk berteduh,tu ada gua rimbun,,pasti hangat dalamnya….
Oke neng,takut kedinginan jg gua….
Tanpa basabasi Toneng pun langsung masuk…
Namun na’as bagi Tenyom,belum sempat dia masuk laki2 hidung belang itupun datang dan langsung mengkimpoi cewek itu…
Dan setelah puas dia pun pergi begitu saja..
Tak lama,tonengpun keluar sambil sempoyongan…
Kenape lo neng?
Gile nyom,,gue hampir mampus..tadi gua terpojok di gua,,gua disamber samber ma ular mungkin gua bakal mati nyom,nitip salam ke emak gue…karna gua udah kena sembur Bisa tu ular nyom…glodak(jatuh)
Neng..neng..Toooneeeeeeeeeng??????
Polwan memukul seorang pengendara motor
Suatu hari ada seorang pengendara motor (M) melewati Bundaran HI, lalu tiba-tiba seorang Polwan (Pw) memberhentikan dia. Kemudian terjadilah percakapan berikut:
Pw: Selamat siang Pak. Anda telah melanggar dengan melewati jalur ini. Di sini merupakan jalur satu arah. Dengan sangat terpaksa, saya akan menilang Bapak. Bisa sebutkan nama Bapak?
M: (Menjawab sambil menggunakan helm) Meme’lunikmat
Pw: Eh, jangan kurang ajar ya.. saya tanya serius, siapa nama Bapak?
M: (Masih menggunakan helm) Memang koq, nama saya Meme’lunikmat
Pw: (Sang Polwan memukul pengendara motor tersebut) PLAAAAKKK!!! Jangan kurang ajar ya, saya tanya serius! Sini, tunjukkan SIM Bapak?!
M: (Membuka helm dan ternyata Bapak tersebut bibirnya sumbing sambil menunjukkan SIM-nya yang ternyata di SIM tersebut tertulis “Memet Ruhimat”
Pw: Selamat siang Pak. Anda telah melanggar dengan melewati jalur ini. Di sini merupakan jalur satu arah. Dengan sangat terpaksa, saya akan menilang Bapak. Bisa sebutkan nama Bapak?
M: (Menjawab sambil menggunakan helm) Meme’lunikmat
Pw: Eh, jangan kurang ajar ya.. saya tanya serius, siapa nama Bapak?
M: (Masih menggunakan helm) Memang koq, nama saya Meme’lunikmat
Pw: (Sang Polwan memukul pengendara motor tersebut) PLAAAAKKK!!! Jangan kurang ajar ya, saya tanya serius! Sini, tunjukkan SIM Bapak?!
M: (Membuka helm dan ternyata Bapak tersebut bibirnya sumbing sambil menunjukkan SIM-nya yang ternyata di SIM tersebut tertulis “Memet Ruhimat”
Sumber:
www.google.com
Cupak Teken Grantang
Wayan Sudarya
No comments
Kaambil saking http://rare-angon.blogspot.com
Ada katuturang satua, I Cupak teken I Grantang. Menyama ajaka dadua. I Cupak ane kelihan, I Grantang ane cerikan. Goba lan parilaksanan kaka adi punika doh pesan matiosan. I Cupak gobane bocok, kumis jempe, kales, brenges, lan bok barak keke alah duk. Basang gede madaar kereng pesan. Nanging joh bina ajaka adine I Grantang. I Grantang pengadegne lanjar, goba alep bagus, asing-asing anake ngantenang makejang ngedotang. Kemikane manis tur anteng magarapan.
Kacarita sedek dina anu, i Cupak ajak I Grantang matekap di carike, I Grantang matekap nututin sampi, nanging i Cupak satate maplalianan dogen gaene. Tusing pesan I Cupak ngrunguang adine magae. Disubane I Grantang suud matekap mara I Cupak teka uli maplalianan. Yadiastun keto bikas beline masih luung penampene I Grantang. I Grantang ngomong munyine alus tur nyunyur manis.
"Kemu beli malunan mulih tiang lakar manjus abedik. "Icupak masaut gangsar,"Lamun keto kola lakar malunan mulih, adi. I Cupak laut majalan mulih. Disubane joh liwat uli sig I Grantange manjus, ditu lantas I Cupak makipu di endute kanti awakne uyak endut. Disubane keto, I Cupak nutugang majalan ngamulihan saha jlempah jlempoh.
Kacarita ane jani i Cupak suba neked diwangan umahe, ditu laut I Cupak gelur-gelur ngeling. Meme bapane tengkejut ningehin eling panakne tur nyagjag laut nakonin,"Cening-cening bagus Wayan Cupak anake buka cening ngudiang cening padidi mulih buine blolotan, men adin ceninge I Made Grantang dija?" Disubane keto petakon reramane, laut masaut i Cupak sambilange ngeling. "Kene ento bapa lan meme Kola anak uli semengan metekap dicarike I Grantang anak meplalianan melali dogen uli semengan, buine ia ento ngenemin anak luh-luh dogen gaene". Mara monto pesadune I Cupak bapane suba brangti teken I Grantang. Suud keto laut bapane ngrumrum I Cupak. "Nah, mendep dewa mendep, buin ajahan lamun teka I Grantang lakar tigtig bapa, lakar tundung bapa uli jumah. "Lega pesan kenehne I Cupak ningeh bapane pedih teken I Grantang. Apang tusing ketara dayane jele, I Cupak pesu ngaba siap lakar mabongbong.
Ane jani kacaritayang I Grantang suba ngamulihang uli carik genah ipun magarapan. I Grantang majalan jlempah jlempoh kabatek baan kenyelne kaliwat. Tan kacaritayang malih kawentenang ipun ring margi, kancit sampun neked jumahne. Duk punika sahasa bapane teka nyag jag nyambak tur nigtig. Bapane ngomong bangras. Makaad cai makaad Grantang, nirguna bapa ngelah panak buka cai. Goba melah, solah jele, tur tuara demen nyemak gae, men nyak adung goba ajaka bikase? Dija cai maan ajah-ajahan keto? " I Grantang ngeling sigsigan merasa teken dewek kena pisuna. Ngomong laut I Grantang, sakewala raosne pegat-pegat duaning sambilange ngeling. "Nah, Bapa yan suba keto keneh bapane, nundung anake buka tiang....uli jumah, tiang nerima pesan tresnan bapane ento. Dumadak-dumadik sepatilar tiang uli jumah bagia idup bapa miwah belin tiange I Cupak.
Amonto I Grantang ngomong teken bapane laut majalan makaad uli jumah. Lampah laku pajalane I Grantang tur jlempah-jlempoh pejalane kabatek baan naanang basang seduk. Sakit saja kenehne I Grantang ningeh munyin bapane abuka keto. Disubane joh I Grantang liwat, teka lantas I Cupak turnakonang adine I Grantang. "Meme...Bapa...adin kolane dija? " Mesaut laut bapane, "Adin I Dewane suba tigtig bapa tur suba tundung bapa uli jumah. Jani apang tawange rasan mayusne ento." Mara keto pasaut bapane I Cupak ngeling gelur-gelur tur mamunyi : "Ngudiang ketang bapa adin kolane. Dadi tundung bapa adin kolane, dija jani alih kola adin kolane ...anak kola ...anak ... anak kola ane mayus magae, ngudiang adin kolane tundung bapa?" Ningeh munyin I Cupake keto dadi engsek memen bapane, merasa teken dewek pelih. "Jani kola lakar ngalih adin kolane, lakar abang kola takilan!" Masepan-sepan memene ngaenang I Cupak takilan.
Kacarita jani I Cupak ninggal umah ngalain memen bapane lakar ngruruh I Grantang. Gelur gelur I Cupak ngaukin adine Adi....adi....adi..Grantang ... ene kola teka ngaba takilan ..Adi!" Cutetin satua, bakat bane ngetut adine, tepukina ditengah alase. Ditu lantas I Cupak ngidih pelih teken adine. Adi jalan mulih adi, ampurayang Beli adi, jalan adi mulih!" I Grantang mesaut alot, "kema suba Beli mulih padidi, depang tiang dini naenang sakit ati, diastun tampin tiang mati.Apa puaran tiange idup tusing demenin rerama. "Disubane buka keto pasaut adine laut nyawis nimbal natakin panes tis, suka duka ajak dadua. Jalan mareren malu adi, kola kenyel pesan nugtug adi uli jumah. Ene kola ngaba takilan, jalan gagah ajak dadua. "I Cupak lantas nunden adine ngalih yeh, "Kema adi ngalih yeh, kola nongosin takilane dini. "Nyrucut I Grantang ngalih yeh. Disubane I Grantang liwat joh, pesu dayane I Cupak lakar nelahang isin takilane. Sepan-sepan I Cupak ngagah takilane tur daara telahanga. Sesubane telah, kulit takilane besbesa tur kacakanga di tanahe. Nepukin unduke ento lantas I Cupak dundune teken I Grantang. I Cupak mani-mani kapupungan. "Aduh adi apa mesbes takilane ne? Bes makelo Adi ngalih yeh kanti takilane bakat kalain pules. Nah ne enu lad-ladne jalan gagah ajak dadua."Disubane ada raosne I Cupak buka keto laut masaut I Grantang, "Nah daar suba beh, tiang tusing merasa seduk" I Cupak medaar padidiana, ngesop nasi nginem yeh, celekutang nitig tangkah, suud madaar I Cupak taagtaag nyiriang basang betek.
Disubane I Cupak ajaka I Grantang maan mareren laut ngalanturang pejalane. Kacarita ane jani I Cupak lan I Grantang neked di Bencingah Puri Kediri. Di desane ento suung manginung, tusing ada anak majlawatang. Pejalane I Cupak ngetor kabatek baan jejehne, jani suba neked kone ia di jaba puri Kedirine, ditu I Cupak nepukin peken. Di pekene masih suung manginung tuah ada dagang nasi adiri buina mengkeb madagang. Ngatonang unduke buka keto, ditu laut I Grantang metakon teken dagange ento, "Nawegang jero dagang nasi, titiang matur pitaken, napi wastan jagate puniki, napi sane mawinan jagat druwene sepi. I Dagang nasi masaut, Jero, jero anak lanang sareng kalih jagate puniki mawasta jagat Kediri. Jagat puniki katiben bencana. Putran Ida Sang Prabu kapandung olih I Benaru. Ida Sang Prabu ngamedalang wecana, sapasiraja sane mrasidayang ngrebut putran gelahe tur mademang I Benaru jagi kaadegang agung ring jagate puniki. Wantah putrin Ida sane kaparabiang ring sang sane prasida mademang I Benaru.
I Cupak masaut elah, "ah raja belog kalahang Benaru. Kola anak suba bisa nampah Benaru. Eh dagang, kema orahang teken rajabe dini. Bantes Benaru aukud elah baan kola ngitungang". I Grantang megat munyin beline, "Eda Beli baas sumbar ngomong, awak tusing nawang matan Benaru. Patilesang raga beline digumin anak. "Sakewala I Cupak bengkung ngelawan tur tuara ngugu munyin adine. "Adi baas setata, adi mula getap. Kalingke nampak ngadeg gumi, baanga ngidih nasi dogen beli nyak ngematiang I Benaru. "I Grantang nglanturang munyine teken jero dagang nasi. "Inggih jero dagang nasi durusang uningan marika ring Ida Sang Prabu. Titiang jagi ngaturang ayah, ngemademang ipun I Benaru. "Duaning asapunika wenten pabesene I Grantang, laut I dagang nasi gagesonan nangkil ka puri. Nganteg ring puri I Dagang nasi matur, "Inggih Ratu Sang Prabhu sasuhunan titiang, puniki wenten tamiu sareng kalih misadia jagi ngemademang I Benaru.
Riwawu asapunika atur I Dagang nasi, premangkin ledang pisan pikayun Ida Sang Prabhu. Raris Ida Sang Prabhu ngandika, " Ih memen cening, yen mula saja buka atur men ceninge, lautang kema tunden ia tangkil ka puri apang tawang gelah!" Sesampune wenten renteh wacanan Ida Sang Prabhu,'I Dagang nasi jek ngenggalang ngalih I Cupak teken I Grantang. Nganteg di peken dapetange I Cupak masehin lima mara suud madaar. I Grantang kimud kenehne nepukin beline setata ngaba basang layah. I Grantang laut ngomong. "Nawegang jero dagang belin tiange iwang ngambil ajengan, mangda ledang jero ngampurayang santukan titiang nenten makta jinah. "I Cupak masaut, "Saja kola nyemak nasi, ampura kola, tusing sida baan kola naanang basang layah. "I Dagang nasi anggen kenehne ningeh munyine I Grantang. Munyin I Cupake tan kalinguang. I dagang nasi laut nekedang pangandikan Ida Sang Prabhu, apang tangkil ajaka dadua. Sesampune katerima pabesene punika olih I Dagang nasi.
Teked di puri hut panjake pati kaplug melaib, kadene I Benaru. Kacrita sane mangkin I Cupak lan I Grantang sampun tangkil ring ajeng Ida Sang Prabhu raris Ida Sang Prabhu ngandika, "Eh cai ajak dadua cai uli dija, nyen adan caine?" I Grantang matur dabdab alon,"Nawegang titiang Ratu Sang Prabhu, titiang puniki wantah jadma nista saking jagat Gobangwesi. Munggwing wastan titiang wantah I Grantang, niki belin titiange mewasta I Cupak. Titiang jagi matetegar nyarengin sewayambarane puniki ngamademang ipun satrun palungguh I Ratu I Benaru. Konden suud aturne I Grantang saget sampun kasampuak olih I Cupak, tur ngomong kene, "Kola seduk, kola lakar ngidih nasi abetekan. Basang kolane layah. Suud keto I Cupak ajak I Grantang mapamit. Ida Sang Prabhu mapaica cincin mas masoca mirah teken pajenengan puri Kediri. Ento pinaka cirin I Grantang dados utusan.
Gelisang carita I Cupak kebedak-bedak, lantas nepukin telaga linggah tur bek misi yeh. Ditu lantas I Cupak morahang teken adine. "Adi...adi Grantang mareren malu, kola kenyel tur bedak pesan, kola lakar ngalih yeh ditu di telagane. "Kasautin laut pamunyin Beline teken I Grantang, "Eda beli ditu ngalih yeh, ento anak yeh encehne I Benaru tusing dadi inem, beli, "Ningeh munyin adine keto I Cupak makesiab ngatabtab muane putih lemlem. I Grantang nutugang majalan. I Cupak buin nepukin gegumuk maririgan. Ditu buin I Cupak matakon teken adine, "Nyen ane ngae gunung gunungan dini adi?" sambilange maklemir I Grantang nyaurin petakon beline. "Ene tusing ja gunung-gunungan beli, ene mula tuah taine I Benaru beli. I Cupak makraik baan takutne. "Aduh mati jani beli adi, yan mone geden taine, lamun apa ja gedene I Benaru, adi?. Jalan suba mulih adi. I Grantang nguncangang majalan ngungsi Guane I Benaru. I Cupak bejag bejug nutug I Grantang.
Kacaritayang sane mangkin I Cupak ajaka I Grantang suba teked di sisin goane I Benaru. Umah I Benaru ditengah goane. I Cupak laut ngomong " Adi .... kola tusing bani tuun adi, adi dogen suba masiat ngelawan I Benaru. Kola ngantiang dini. Kewala ngidih olas kola teken adi, tegul kola dini adi! " Bincuh I Grantang ngalih tali anggona negul I Cupak. Disubane suud I Grantang negul beline, I Grantang laut matinget teken beline, "Ene tingalin tumbake buin ajahan beli, yan bah kangin tumbake ento pinaka cirin tiange menang di pasiatan. Sakewala yan bah kelod tumbake, ento pinaka cihna tiang kalah. "Suud matinget, teken beline, I Grantang laut tuun ka goane.
Teked di tengah goane dapetange I Benaru nagih melagandang Raden Dewi. I Benaru matolihang tur matbat I Grantang. " "Eh iba manusa cenik, wanen iba teka mai, Yan iba mabudi idup matulak iba mulih ! " Disubane keto ada munyine I Benaru, laut I Grantang masaut wiring, "Apa..apa..orahang iba Benaru? Kai teka mai mula nyadia lakar ngalahan iba, tur kai lakar mendak Raden Dewi putran Ida Sang Prabhu. Kai lakar ngiring Ida ka Puri. " I Benaru lantas ngelur brangti laut ngamuk. Ditu I Grantang mayuda ngajak I Benaru. Sangkaning kepradnyanan I Grantang mayuda, dadosne I Grantang polih galah nebek basangne I Benaru nganti betel antuk keris pajenengan purine. I Benaru ngelur kesakitan basangne embud mebrarakan.
Kacrita ane jani, I Cupak baduuran ningeh I Benaru ngelur. I Cupak pesu enceh, tur tategulane telah tastas. Ditu lantas I Cupak inget teken patingetne I Grantang. Ningalin lantas tumbake ento suba bah kangin. Mara I Cupak masrieng kenehne liang. I Cupak laut ngomong, " Adi...adi Grantang antos kola Adi. Yan kola tusing maan metanding ngajak I Benaru jengah kola, Adi. " I Grantang laut ngomong uli tengah goane teken I Cupak. "Beli tegarang entungan tali bune ka goane! "Disubane ada raos adine buka keto laut I Cupak ngentungan taline ento. Ditu lantas I Grantang ngelanting ditaline apan ngidang menek. I Grantang sambilange ngamban Raden Dewi. Disubane I Grantang lan Raden Dewi nengok uli ungas goane, gegeson pesan I Cupak nyaup Raden Dewi tur sahasa megat tali ane glantingine baan I Grantang. Duaning tali bune kapegatang, ditu lantas I Grantang ulung ngeluluk ditengah goane. Semaliha Ida Raden Dewi kasirepang olih I Cupak di batan kayune satonden megat tali bune ento.
Kacaritayang sane mangkin, I Cupak ngiring Ida Raden Dewi nuju Puri Agung. Tan kacaritayang kawentenang Ida kairing baan I Cupak ring margi, kancit sampun rauh Ida ring Puri. Ida Sang Prabhu ledang kayune tan siti, digelis raris nyaup Raden Dewi. Ida Sang Prabhu raris matemuang Ida Raden Dewi teken I Cupak sawireh I Benaru suba mati. I Cupak matur ring Ida Sang Prabhu, I Grantang sampun padem, kapademang oleh I Benaru. I Cupak mangkin kaadegang Agung ring Puri.
Kacaritayang sane mangkin I Cupak sampun madeg Agung ring Puri. Makejang panjake keweh, duaning sasukat risapa madeg I Cupak sadina-dina panjake makarya guling.
Sane mangkin iring menengang abosbos cerita sapamadeg I Cupak, iring sane mangkin caritayang kawentenang I Grantang ring tengah goane. I Grantang grapa-grepe bangun nyelsel padewekan. "Raturatu Bhatara nguda kene lacur titiange manumadi?" Kasuen-suen dados metu rincikan naya upanaya I Grantang bakal nganggon tulang I Benarune menek. I Grantang ngragas tur makekeh pesan menek. Sakewanten sangkanin sih Ida SangHyang Parama Kawi I Grantang nyidayang ngamenekang. I Grantang jadi suba neked di baduuran. I Grantang lantas nugtugang pejalane nuju je puri. Gelisang carita I Grantang suba neked di puri. Ditu lantas I Grantang ngomong teken panyeroan I Cupake, "Jero tulung titiang, titiang jagi tangkil matur ring Ida Sang Prabhu. "Malaib panyroane ka puri nguningayang unduke punika teken Raden Cupak. I Cupak inget teken adine ane enu digoane. Ditu lantas I Cupak ngelur nunden panjake ngejuk tur ngulung aji tikeh tur ngentungang ka pasihe.
Kacarita buin manine Pan Bekung memencar di pasihe ento. Uling semengan nganti linsir sanje memencar tusing maan be naang aukud. Ngentungan pencar tanggun duri, pencare marase baat, mare penekanga bakatange tikeh. Buin Pan Bekung mulang pencar buin bakatange tikehe ane busan. Gedeg basang Pan Bekunge, laut tikehe abane menek tur kagagah. Makesiab Pan Bekung ningalin jadma berag pesan. Pan Bekung enggalang ngajak anake ento kepondokne. Teked dipondokne pretenina teken Men Bekung. Sewai-wai gaenange bubuh, uligange boreh. Dadosne sayan wai sayan misi awakne I Grantang. Dadi kendel Pan Bekung ajak Men Bekung iaan unduk panak truna tur bangus. Di subane I Grantang seger ditu lantas I Grantang ngae tetaneman. Megenepan pesan bungane tanema. Disubane bungane pada kembang, I Grantang ngalap bungane ento tur adepa teken Men Bekung ka peken. Sadinadina saja geginane I Grantang metik bunga lan Men Bekung ngadep.
Kacarita ane jani ada wong jero uli puri Kediri lakar meli bunga. Makejang bungane Men Bekung belina baan wong jerone ento. Disubane suud mablanja lantas wong jerone ento ka puri ngaturang bunga. Bungane ane kaaturang katerima olih Ida Raden Dewi. Mara kearasan oleh Raden Dewi dadi merawat rawat anak bagus dibungane.
Eling lantas Ida teken I Grantang anak bagus ane ngamatiang I Benaru. Ida Raden Dewi raris metaken teken wong jerone. "Eh Bibi bibi Sari dija nyai meli bungane ene?"buin mani ka pasar apang kacunduk teken dagang bungane ene." Manine kairing Ida Raden Dewi lunga, matumbasan ka pasar.Gelisang carita raris kapanggih Men Bekung nyuun kranjang misi bunga mewarna warni. Raden Dewi raris nampekin. Kagiat Raden Dewi nyingak bungkung mas masoca mirah ane anggone teken Men Bekung. Bungkunge ento wantah druwen Ida Sang Prabhu lingsir, ane kapicayang teken I Grantang. Ngaksi kawentenane punika, raris Raden Dewi ngandika teken Men Bekung. "Uduh Meme, titiang matakon, dija umah memene?' Ajak gelah melali kema ka umah Memene apang gelah nawang. " Gelisang carita Ida Raden Dewi sampun neked di pondok Men Bekung. Pan Bekung kemeg-megan sinambi ngadap kasor saha nyambang sapangrauh Ida Raden Dewi. Ningeh Bapane makalukang tur epot laut I Grantang nyagjag. Ditu lantas I Grantang matemu teken Raden Dewi. Rikanjekan pinika Ida Raden Dewi nyagjag tur mlekur I Grantang sinambi nangis masasambatan, "Aduh Beli mgudal las beli ngutiang tiang. Ngudiang beli tusing ka puri tangkil ring Ida Sang Prabhu." Sasampune wenten ketel wacanan Ida Raden Dewi raris I Grantang nyawis tur matur dabdab alon, ngaturan parindikan pajalan sane sampun lintang.
Kacaritanyang mangkin I Grantang sareng Ida Raden Dewi suba neked di puri. Sang Prabhu maweweh meweh ledang kayun Idane nyingak putrane anut masanding ajaka I Grantang. Kacaritayang mangkin I Cupak katundung uli puri. I Grantang mangkin kaadegang agung ring puri. Sasukat I Grantang madeg agung, jagate gemuh kerta raharja. Panjake sami pada girang pakedek pakenyung duaning suud ngayahin raja buduh.
Kaketus saking :
*Buku Pupulan Satwa Bali olih : I Ketut Keriana, M.p.d
http://bliyanbelog.blogspot.com/2010/04/cupak-teken-grantang.html
Ada katuturang satua, I Cupak teken I Grantang. Menyama ajaka dadua. I Cupak ane kelihan, I Grantang ane cerikan. Goba lan parilaksanan kaka adi punika doh pesan matiosan. I Cupak gobane bocok, kumis jempe, kales, brenges, lan bok barak keke alah duk. Basang gede madaar kereng pesan. Nanging joh bina ajaka adine I Grantang. I Grantang pengadegne lanjar, goba alep bagus, asing-asing anake ngantenang makejang ngedotang. Kemikane manis tur anteng magarapan.
Kacarita sedek dina anu, i Cupak ajak I Grantang matekap di carike, I Grantang matekap nututin sampi, nanging i Cupak satate maplalianan dogen gaene. Tusing pesan I Cupak ngrunguang adine magae. Disubane I Grantang suud matekap mara I Cupak teka uli maplalianan. Yadiastun keto bikas beline masih luung penampene I Grantang. I Grantang ngomong munyine alus tur nyunyur manis.
"Kemu beli malunan mulih tiang lakar manjus abedik. "Icupak masaut gangsar,"Lamun keto kola lakar malunan mulih, adi. I Cupak laut majalan mulih. Disubane joh liwat uli sig I Grantange manjus, ditu lantas I Cupak makipu di endute kanti awakne uyak endut. Disubane keto, I Cupak nutugang majalan ngamulihan saha jlempah jlempoh.
Kacarita ane jani i Cupak suba neked diwangan umahe, ditu laut I Cupak gelur-gelur ngeling. Meme bapane tengkejut ningehin eling panakne tur nyagjag laut nakonin,"Cening-cening bagus Wayan Cupak anake buka cening ngudiang cening padidi mulih buine blolotan, men adin ceninge I Made Grantang dija?" Disubane keto petakon reramane, laut masaut i Cupak sambilange ngeling. "Kene ento bapa lan meme Kola anak uli semengan metekap dicarike I Grantang anak meplalianan melali dogen uli semengan, buine ia ento ngenemin anak luh-luh dogen gaene". Mara monto pesadune I Cupak bapane suba brangti teken I Grantang. Suud keto laut bapane ngrumrum I Cupak. "Nah, mendep dewa mendep, buin ajahan lamun teka I Grantang lakar tigtig bapa, lakar tundung bapa uli jumah. "Lega pesan kenehne I Cupak ningeh bapane pedih teken I Grantang. Apang tusing ketara dayane jele, I Cupak pesu ngaba siap lakar mabongbong.
Ane jani kacaritayang I Grantang suba ngamulihang uli carik genah ipun magarapan. I Grantang majalan jlempah jlempoh kabatek baan kenyelne kaliwat. Tan kacaritayang malih kawentenang ipun ring margi, kancit sampun neked jumahne. Duk punika sahasa bapane teka nyag jag nyambak tur nigtig. Bapane ngomong bangras. Makaad cai makaad Grantang, nirguna bapa ngelah panak buka cai. Goba melah, solah jele, tur tuara demen nyemak gae, men nyak adung goba ajaka bikase? Dija cai maan ajah-ajahan keto? " I Grantang ngeling sigsigan merasa teken dewek kena pisuna. Ngomong laut I Grantang, sakewala raosne pegat-pegat duaning sambilange ngeling. "Nah, Bapa yan suba keto keneh bapane, nundung anake buka tiang....uli jumah, tiang nerima pesan tresnan bapane ento. Dumadak-dumadik sepatilar tiang uli jumah bagia idup bapa miwah belin tiange I Cupak.
Amonto I Grantang ngomong teken bapane laut majalan makaad uli jumah. Lampah laku pajalane I Grantang tur jlempah-jlempoh pejalane kabatek baan naanang basang seduk. Sakit saja kenehne I Grantang ningeh munyin bapane abuka keto. Disubane joh I Grantang liwat, teka lantas I Cupak turnakonang adine I Grantang. "Meme...Bapa...adin kolane dija? " Mesaut laut bapane, "Adin I Dewane suba tigtig bapa tur suba tundung bapa uli jumah. Jani apang tawange rasan mayusne ento." Mara keto pasaut bapane I Cupak ngeling gelur-gelur tur mamunyi : "Ngudiang ketang bapa adin kolane. Dadi tundung bapa adin kolane, dija jani alih kola adin kolane ...anak kola ...anak ... anak kola ane mayus magae, ngudiang adin kolane tundung bapa?" Ningeh munyin I Cupake keto dadi engsek memen bapane, merasa teken dewek pelih. "Jani kola lakar ngalih adin kolane, lakar abang kola takilan!" Masepan-sepan memene ngaenang I Cupak takilan.
Kacarita jani I Cupak ninggal umah ngalain memen bapane lakar ngruruh I Grantang. Gelur gelur I Cupak ngaukin adine Adi....adi....adi..Grantang ... ene kola teka ngaba takilan ..Adi!" Cutetin satua, bakat bane ngetut adine, tepukina ditengah alase. Ditu lantas I Cupak ngidih pelih teken adine. Adi jalan mulih adi, ampurayang Beli adi, jalan adi mulih!" I Grantang mesaut alot, "kema suba Beli mulih padidi, depang tiang dini naenang sakit ati, diastun tampin tiang mati.Apa puaran tiange idup tusing demenin rerama. "Disubane buka keto pasaut adine laut nyawis nimbal natakin panes tis, suka duka ajak dadua. Jalan mareren malu adi, kola kenyel pesan nugtug adi uli jumah. Ene kola ngaba takilan, jalan gagah ajak dadua. "I Cupak lantas nunden adine ngalih yeh, "Kema adi ngalih yeh, kola nongosin takilane dini. "Nyrucut I Grantang ngalih yeh. Disubane I Grantang liwat joh, pesu dayane I Cupak lakar nelahang isin takilane. Sepan-sepan I Cupak ngagah takilane tur daara telahanga. Sesubane telah, kulit takilane besbesa tur kacakanga di tanahe. Nepukin unduke ento lantas I Cupak dundune teken I Grantang. I Cupak mani-mani kapupungan. "Aduh adi apa mesbes takilane ne? Bes makelo Adi ngalih yeh kanti takilane bakat kalain pules. Nah ne enu lad-ladne jalan gagah ajak dadua."Disubane ada raosne I Cupak buka keto laut masaut I Grantang, "Nah daar suba beh, tiang tusing merasa seduk" I Cupak medaar padidiana, ngesop nasi nginem yeh, celekutang nitig tangkah, suud madaar I Cupak taagtaag nyiriang basang betek.
Disubane I Cupak ajaka I Grantang maan mareren laut ngalanturang pejalane. Kacarita ane jani I Cupak lan I Grantang neked di Bencingah Puri Kediri. Di desane ento suung manginung, tusing ada anak majlawatang. Pejalane I Cupak ngetor kabatek baan jejehne, jani suba neked kone ia di jaba puri Kedirine, ditu I Cupak nepukin peken. Di pekene masih suung manginung tuah ada dagang nasi adiri buina mengkeb madagang. Ngatonang unduke buka keto, ditu laut I Grantang metakon teken dagange ento, "Nawegang jero dagang nasi, titiang matur pitaken, napi wastan jagate puniki, napi sane mawinan jagat druwene sepi. I Dagang nasi masaut, Jero, jero anak lanang sareng kalih jagate puniki mawasta jagat Kediri. Jagat puniki katiben bencana. Putran Ida Sang Prabu kapandung olih I Benaru. Ida Sang Prabu ngamedalang wecana, sapasiraja sane mrasidayang ngrebut putran gelahe tur mademang I Benaru jagi kaadegang agung ring jagate puniki. Wantah putrin Ida sane kaparabiang ring sang sane prasida mademang I Benaru.
I Cupak masaut elah, "ah raja belog kalahang Benaru. Kola anak suba bisa nampah Benaru. Eh dagang, kema orahang teken rajabe dini. Bantes Benaru aukud elah baan kola ngitungang". I Grantang megat munyin beline, "Eda Beli baas sumbar ngomong, awak tusing nawang matan Benaru. Patilesang raga beline digumin anak. "Sakewala I Cupak bengkung ngelawan tur tuara ngugu munyin adine. "Adi baas setata, adi mula getap. Kalingke nampak ngadeg gumi, baanga ngidih nasi dogen beli nyak ngematiang I Benaru. "I Grantang nglanturang munyine teken jero dagang nasi. "Inggih jero dagang nasi durusang uningan marika ring Ida Sang Prabu. Titiang jagi ngaturang ayah, ngemademang ipun I Benaru. "Duaning asapunika wenten pabesene I Grantang, laut I dagang nasi gagesonan nangkil ka puri. Nganteg ring puri I Dagang nasi matur, "Inggih Ratu Sang Prabhu sasuhunan titiang, puniki wenten tamiu sareng kalih misadia jagi ngemademang I Benaru.
Riwawu asapunika atur I Dagang nasi, premangkin ledang pisan pikayun Ida Sang Prabhu. Raris Ida Sang Prabhu ngandika, " Ih memen cening, yen mula saja buka atur men ceninge, lautang kema tunden ia tangkil ka puri apang tawang gelah!" Sesampune wenten renteh wacanan Ida Sang Prabhu,'I Dagang nasi jek ngenggalang ngalih I Cupak teken I Grantang. Nganteg di peken dapetange I Cupak masehin lima mara suud madaar. I Grantang kimud kenehne nepukin beline setata ngaba basang layah. I Grantang laut ngomong. "Nawegang jero dagang belin tiange iwang ngambil ajengan, mangda ledang jero ngampurayang santukan titiang nenten makta jinah. "I Cupak masaut, "Saja kola nyemak nasi, ampura kola, tusing sida baan kola naanang basang layah. "I Dagang nasi anggen kenehne ningeh munyine I Grantang. Munyin I Cupake tan kalinguang. I dagang nasi laut nekedang pangandikan Ida Sang Prabhu, apang tangkil ajaka dadua. Sesampune katerima pabesene punika olih I Dagang nasi.
Teked di puri hut panjake pati kaplug melaib, kadene I Benaru. Kacrita sane mangkin I Cupak lan I Grantang sampun tangkil ring ajeng Ida Sang Prabhu raris Ida Sang Prabhu ngandika, "Eh cai ajak dadua cai uli dija, nyen adan caine?" I Grantang matur dabdab alon,"Nawegang titiang Ratu Sang Prabhu, titiang puniki wantah jadma nista saking jagat Gobangwesi. Munggwing wastan titiang wantah I Grantang, niki belin titiange mewasta I Cupak. Titiang jagi matetegar nyarengin sewayambarane puniki ngamademang ipun satrun palungguh I Ratu I Benaru. Konden suud aturne I Grantang saget sampun kasampuak olih I Cupak, tur ngomong kene, "Kola seduk, kola lakar ngidih nasi abetekan. Basang kolane layah. Suud keto I Cupak ajak I Grantang mapamit. Ida Sang Prabhu mapaica cincin mas masoca mirah teken pajenengan puri Kediri. Ento pinaka cirin I Grantang dados utusan.
Gelisang carita I Cupak kebedak-bedak, lantas nepukin telaga linggah tur bek misi yeh. Ditu lantas I Cupak morahang teken adine. "Adi...adi Grantang mareren malu, kola kenyel tur bedak pesan, kola lakar ngalih yeh ditu di telagane. "Kasautin laut pamunyin Beline teken I Grantang, "Eda beli ditu ngalih yeh, ento anak yeh encehne I Benaru tusing dadi inem, beli, "Ningeh munyin adine keto I Cupak makesiab ngatabtab muane putih lemlem. I Grantang nutugang majalan. I Cupak buin nepukin gegumuk maririgan. Ditu buin I Cupak matakon teken adine, "Nyen ane ngae gunung gunungan dini adi?" sambilange maklemir I Grantang nyaurin petakon beline. "Ene tusing ja gunung-gunungan beli, ene mula tuah taine I Benaru beli. I Cupak makraik baan takutne. "Aduh mati jani beli adi, yan mone geden taine, lamun apa ja gedene I Benaru, adi?. Jalan suba mulih adi. I Grantang nguncangang majalan ngungsi Guane I Benaru. I Cupak bejag bejug nutug I Grantang.
Kacaritayang sane mangkin I Cupak ajaka I Grantang suba teked di sisin goane I Benaru. Umah I Benaru ditengah goane. I Cupak laut ngomong " Adi .... kola tusing bani tuun adi, adi dogen suba masiat ngelawan I Benaru. Kola ngantiang dini. Kewala ngidih olas kola teken adi, tegul kola dini adi! " Bincuh I Grantang ngalih tali anggona negul I Cupak. Disubane suud I Grantang negul beline, I Grantang laut matinget teken beline, "Ene tingalin tumbake buin ajahan beli, yan bah kangin tumbake ento pinaka cirin tiange menang di pasiatan. Sakewala yan bah kelod tumbake, ento pinaka cihna tiang kalah. "Suud matinget, teken beline, I Grantang laut tuun ka goane.
Teked di tengah goane dapetange I Benaru nagih melagandang Raden Dewi. I Benaru matolihang tur matbat I Grantang. " "Eh iba manusa cenik, wanen iba teka mai, Yan iba mabudi idup matulak iba mulih ! " Disubane keto ada munyine I Benaru, laut I Grantang masaut wiring, "Apa..apa..orahang iba Benaru? Kai teka mai mula nyadia lakar ngalahan iba, tur kai lakar mendak Raden Dewi putran Ida Sang Prabhu. Kai lakar ngiring Ida ka Puri. " I Benaru lantas ngelur brangti laut ngamuk. Ditu I Grantang mayuda ngajak I Benaru. Sangkaning kepradnyanan I Grantang mayuda, dadosne I Grantang polih galah nebek basangne I Benaru nganti betel antuk keris pajenengan purine. I Benaru ngelur kesakitan basangne embud mebrarakan.
Kacrita ane jani, I Cupak baduuran ningeh I Benaru ngelur. I Cupak pesu enceh, tur tategulane telah tastas. Ditu lantas I Cupak inget teken patingetne I Grantang. Ningalin lantas tumbake ento suba bah kangin. Mara I Cupak masrieng kenehne liang. I Cupak laut ngomong, " Adi...adi Grantang antos kola Adi. Yan kola tusing maan metanding ngajak I Benaru jengah kola, Adi. " I Grantang laut ngomong uli tengah goane teken I Cupak. "Beli tegarang entungan tali bune ka goane! "Disubane ada raos adine buka keto laut I Cupak ngentungan taline ento. Ditu lantas I Grantang ngelanting ditaline apan ngidang menek. I Grantang sambilange ngamban Raden Dewi. Disubane I Grantang lan Raden Dewi nengok uli ungas goane, gegeson pesan I Cupak nyaup Raden Dewi tur sahasa megat tali ane glantingine baan I Grantang. Duaning tali bune kapegatang, ditu lantas I Grantang ulung ngeluluk ditengah goane. Semaliha Ida Raden Dewi kasirepang olih I Cupak di batan kayune satonden megat tali bune ento.
Kacaritayang sane mangkin, I Cupak ngiring Ida Raden Dewi nuju Puri Agung. Tan kacaritayang kawentenang Ida kairing baan I Cupak ring margi, kancit sampun rauh Ida ring Puri. Ida Sang Prabhu ledang kayune tan siti, digelis raris nyaup Raden Dewi. Ida Sang Prabhu raris matemuang Ida Raden Dewi teken I Cupak sawireh I Benaru suba mati. I Cupak matur ring Ida Sang Prabhu, I Grantang sampun padem, kapademang oleh I Benaru. I Cupak mangkin kaadegang Agung ring Puri.
Kacaritayang sane mangkin I Cupak sampun madeg Agung ring Puri. Makejang panjake keweh, duaning sasukat risapa madeg I Cupak sadina-dina panjake makarya guling.
Sane mangkin iring menengang abosbos cerita sapamadeg I Cupak, iring sane mangkin caritayang kawentenang I Grantang ring tengah goane. I Grantang grapa-grepe bangun nyelsel padewekan. "Raturatu Bhatara nguda kene lacur titiange manumadi?" Kasuen-suen dados metu rincikan naya upanaya I Grantang bakal nganggon tulang I Benarune menek. I Grantang ngragas tur makekeh pesan menek. Sakewanten sangkanin sih Ida SangHyang Parama Kawi I Grantang nyidayang ngamenekang. I Grantang jadi suba neked di baduuran. I Grantang lantas nugtugang pejalane nuju je puri. Gelisang carita I Grantang suba neked di puri. Ditu lantas I Grantang ngomong teken panyeroan I Cupake, "Jero tulung titiang, titiang jagi tangkil matur ring Ida Sang Prabhu. "Malaib panyroane ka puri nguningayang unduke punika teken Raden Cupak. I Cupak inget teken adine ane enu digoane. Ditu lantas I Cupak ngelur nunden panjake ngejuk tur ngulung aji tikeh tur ngentungang ka pasihe.
Kacarita buin manine Pan Bekung memencar di pasihe ento. Uling semengan nganti linsir sanje memencar tusing maan be naang aukud. Ngentungan pencar tanggun duri, pencare marase baat, mare penekanga bakatange tikeh. Buin Pan Bekung mulang pencar buin bakatange tikehe ane busan. Gedeg basang Pan Bekunge, laut tikehe abane menek tur kagagah. Makesiab Pan Bekung ningalin jadma berag pesan. Pan Bekung enggalang ngajak anake ento kepondokne. Teked dipondokne pretenina teken Men Bekung. Sewai-wai gaenange bubuh, uligange boreh. Dadosne sayan wai sayan misi awakne I Grantang. Dadi kendel Pan Bekung ajak Men Bekung iaan unduk panak truna tur bangus. Di subane I Grantang seger ditu lantas I Grantang ngae tetaneman. Megenepan pesan bungane tanema. Disubane bungane pada kembang, I Grantang ngalap bungane ento tur adepa teken Men Bekung ka peken. Sadinadina saja geginane I Grantang metik bunga lan Men Bekung ngadep.
Kacarita ane jani ada wong jero uli puri Kediri lakar meli bunga. Makejang bungane Men Bekung belina baan wong jerone ento. Disubane suud mablanja lantas wong jerone ento ka puri ngaturang bunga. Bungane ane kaaturang katerima olih Ida Raden Dewi. Mara kearasan oleh Raden Dewi dadi merawat rawat anak bagus dibungane.
Eling lantas Ida teken I Grantang anak bagus ane ngamatiang I Benaru. Ida Raden Dewi raris metaken teken wong jerone. "Eh Bibi bibi Sari dija nyai meli bungane ene?"buin mani ka pasar apang kacunduk teken dagang bungane ene." Manine kairing Ida Raden Dewi lunga, matumbasan ka pasar.Gelisang carita raris kapanggih Men Bekung nyuun kranjang misi bunga mewarna warni. Raden Dewi raris nampekin. Kagiat Raden Dewi nyingak bungkung mas masoca mirah ane anggone teken Men Bekung. Bungkunge ento wantah druwen Ida Sang Prabhu lingsir, ane kapicayang teken I Grantang. Ngaksi kawentenane punika, raris Raden Dewi ngandika teken Men Bekung. "Uduh Meme, titiang matakon, dija umah memene?' Ajak gelah melali kema ka umah Memene apang gelah nawang. " Gelisang carita Ida Raden Dewi sampun neked di pondok Men Bekung. Pan Bekung kemeg-megan sinambi ngadap kasor saha nyambang sapangrauh Ida Raden Dewi. Ningeh Bapane makalukang tur epot laut I Grantang nyagjag. Ditu lantas I Grantang matemu teken Raden Dewi. Rikanjekan pinika Ida Raden Dewi nyagjag tur mlekur I Grantang sinambi nangis masasambatan, "Aduh Beli mgudal las beli ngutiang tiang. Ngudiang beli tusing ka puri tangkil ring Ida Sang Prabhu." Sasampune wenten ketel wacanan Ida Raden Dewi raris I Grantang nyawis tur matur dabdab alon, ngaturan parindikan pajalan sane sampun lintang.
Kacaritanyang mangkin I Grantang sareng Ida Raden Dewi suba neked di puri. Sang Prabhu maweweh meweh ledang kayun Idane nyingak putrane anut masanding ajaka I Grantang. Kacaritayang mangkin I Cupak katundung uli puri. I Grantang mangkin kaadegang agung ring puri. Sasukat I Grantang madeg agung, jagate gemuh kerta raharja. Panjake sami pada girang pakedek pakenyung duaning suud ngayahin raja buduh.
Kaketus saking :
*Buku Pupulan Satwa Bali olih : I Ketut Keriana, M.p.d
http://bliyanbelog.blogspot.com/2010/04/cupak-teken-grantang.html
Men Sugih Teken Men Tiwas
Wayan Sudarya
No comments
Nenten emed-emed titiang ngamosting satua-satua bali ring artikel-artikel blog niki. Boya je santukan titiang kekirangan bahan anggen postingan ring blog niki. Wantah santukan makeh sane dados i raga sareng sami ambil ring satua-satua puniki inggihan nika nasehat-nasehat utawi tatuwek-tatuwek indik hidup sawai-wai. Contone ring satua "Men Sugih Teken Men Tiwas" puniki.
Kaketus Saking:
http://bliyanbelog.blogspot.com/2009/10/men-sugih-teken-men-tiwas.html
Men Sugih Teken Men Tiwas
Ada katururan satua Men Sugih teken Men Tiwas. Men Sugih anak sugih pesan, nanging demit tur iri ati, jail teken anak lacur. Men Tiwas buka adane tiwas pesan, nanging melah solahne, tusing taen jail teken timpal. Men Tiwas geginane ngalih saang ke alase lakar adepa ka peken.
Nuju dina anu, Men Tiwas ka umah Men Sugih ngidih api. Ditu Men Sugih ngomong, "Ih cai Tiwas, alihin ja icang kutu, yen suba telah kutun icange, nyanan upahina baas". Laut Men Tiwas ngalihin kutu Men Sugihe. Suba tengai mara suud. Men Tiwas upahina baas acrongcong, ngenggalang lantas baasne abana mulih laut jakana.
Men Sugih jumahne buin masiksikan, maan kutu aukud. Ngenggalang ia ka umah Men Tiwase, laut ngomong, "Ih cai Tiwas, ene icang maan kutu aukud, jani mai uliang baas icange ituni". Masaut Men Tiwas, "Yeh, baase ituni suba jakan tiang". Masaut Men Sugih, "Nah, ento suba aba mai anggon pasilih!". Nasine ane makire lebeng ento laut juanga konyang ka pancine abana mulih baan Men Sugih. Nyanane buin teka Men Sugih, "Ih Tiwas, tuni Nyai ngidih api teken saang icange". Lantas api teken saange apesel gede juanga baan Men Sugih. Men Tiwas bengong mapangenan baan lacurne buka keto.
Buin manine Men Tiwas tundena nebuk padi baan Men Sugih lakar upahina baas duang crongcong. Men Tiwas nyak nebuk kanti pragat, upahina baas duang crongcong, laut encol mulih lantas nyakan. Men Sugih lantas nyeksek baas, maan latah dadua. Encol ia ka umah Men Tiwas laut ngomong, "Ih Tiwas ene baase enu misi latah dadua, jani uliang baas icange, yen suba majakan ento suba aba mai".
Sedek dina anu Men Tiwas luas ka alase, krasak-krosok ngalih saang. Saget teka Sang Kidang laut ngomong, "Men Tiwas apa lakar alih ditu?" masaut Men Tiwas, "Tiang ngalih saang teken paku".
"Lakar anggon gena ngalih paku?"
Masaut Men Tiwas, "Lakar anggon tiang jukut".
"Ih Tiwas lamun nyak Nyai nyeluk jit icange, ditu ada pabaang nira teken Nyai!"
Lantas Men Tiwas nyak nyeluk jit kidange, mara kedenga, limane bek misi mas teken selaka. Suud keto Sang Kidang ilang, Men Tiwas kendel pesan lantas mulih. Teked jumah ia luas ke pande ngae gelang, bungkung teken kalung. Men Tiwas jani sugih nadak, pianakne makejang nganggo bungah, lantas ia pesu mablanja. Tepukina Men Tiwas teken Men Sugih. Delak-delik ia ngiwasin pianak Men Tiwase. Buin manine Men Sugih mlali ka umah Men Tiwase matakon, "Ih Tiwas, dija Nyai maan mas selaka liu?". Masaut Men Tiwas, "Kene embok, ibi tiang luas ka lase ngalih saang teken paku lakar jukut, saget ada kidang, nunden tiang nyeluk jitne. Lantas seluk tiang, mara kedeng tiang limane ditu maan emas teken selaka liu." Mare ningih keto. Men Sugih ngencolang mulih.
Manine Men Sugih ngemalunin luas ke alase, Men Sugih nyaru-nyaru buka anak tiwas, krasak-krosok ngalih saang teken paku. Saget teka Sang Kidang, "Nyen ento krasak-krosok?". Masaut Men Sugih, "Tiang Men Tiwas, uli puan tiang tuara nyakan". Men Sugih kendel pesan kenehne. Lantas masaut Sang Kidang, "Ih Tiwas, mai seluk jit nirane!". Mara keto lantas seluka jit kidange, laut kijem jit kidange, Men Sugih paide abana ka dui-duine. Men Sugih ngeling aduh-aduh katulung-tulung,"Nunas ica tulung tiang, tiang kapok!". Teked di pangkunge mara Men Sugih lebanga, awakne telah babak belur tur pingsan. Disubane inget ia magaang mulih. Teked jumahne lantas ia gelem makelo-kelo laut ngemasin mati. Keto suba upah anake lobha tur iri ati.
Kaketus Saking:
http://bliyanbelog.blogspot.com/2009/10/men-sugih-teken-men-tiwas.html
Pan Balang Tamak
Wayan Sudarya
No comments
Minab semeton Bali sami kari eling ring satua bali puniki. Satua bali sane nyritayang anak ane liu ngelah daya. Dumun tiang demen pesan ke satua puniki. Ceritane lucu pesan. Napi malih guru Bahasa Bali tiange daweg SD duweg pesan mesatua. Nika mawinan tiang demen pesan yen maan pelajahan mesatua bali. Inggih niki anggen "mereview ulang" malih kenangan daweg kari melajah ring SD.
Pan Balang Tamak
Ada reko anak madan Pan Balang Tamak, maumah di désa anu. Kacrita ia sugih pesan tur ririh makruna, muah tuara nyak kalah tekén pada timpalné di déśa totonan. Baan té saking kruna daya upayané anggona ngamusuhin déśané. Yén upamaang dayan Pan Balang Tamaké, patuh buka bun slingkad lutungé, baan saking beneh. Ento kranané Pan Balang Tamak sengitanga baan désané. Yén tuah dadi baan désané, apanga ia makisid wiadin mati apanga sing ada enu nongos di désané totonan. Baan té tra ada mintulin pagaén désané, bakal ngaénang dosan Pan Balang Tamaké ento.
Di sedek dina anu paum désané bakal nayanang Pan Balang Tamak, mangdéné ia kena danda. Lantas panyarikan désané nundén ngarahin Pan Balang Tamak, kéné arah-arahné, ”Ih Pan Balang Tamak, mani semengan mara tuun siap, désané luas ka gunung ngalih kayu, bakal anggon menahin balé agung. Nyén ja kasépan, bakal danda.” Kéto arah-arahé tekén Pan Balang Tamak.
Kacarita maniné semangan mara tuun siyap, lus désané makejang, nanging Pan Balang Tamak masih enu jumah padidian, krana ia ngantiang siapné tuun uli bengbengané. Makelo ia ngantiang, tondén masih siapné tuun. Ada jenengné makakali tepet, mara siapné tuun uli di bengbengané, ditu mara ia majalan, nututin désané luas ngalih kayu ka gunung. Tondén makelo ia majalan, tepukina krama désané suba pada mulih negen kayu, dadi Pan Balang Tamak milu malipetan. Kacrita suba neked jumah, lantas désané paum, maumang Pan Balang Tamak lakar kena danda, krana ia tuara nuutang arah-arahé. Ditu laut désané nundén ngarahin Pan Balang Tamak.
Kacrita Pan Balang Tamak suba teka, lantas klihan désané makruna, ”Ih Pan Balang Tamak, jani cai kena danda. Masaut panyarikan désané, ”Ento baan cainé tuara ngidepang arah-arahé ngalih kayu ka gunung.” ”Mangkin, mangkin jero panyarikan, sampunang jeroné ngandikayang titiang tuara ngidepang arah-arahé, déning kénten arah-arahé ané teka tekén titiang: désané mani semengan mara tuun siap bakal luas ka gunung. Déning tiang ngelah ayam asiki buin sedek makaem, dadi makelo antiang tiang tuunné uli di bengbengané. Wénten manawi sampun kali tepet, mara ipun tuun. Irika raris titiang mamargi, nuutang sakadi arah-arahé ané teka tekén tiang. Éngken awanan tiangé kena danda?” Kéto munyin Pan Balang Tamaké, dadi désané sing ada ngelah keneh nglawan paksanné Pan Balang Tamak.
Kacrita buin maninné Pan Balang Tamak karaahin ngaba sengauk, bekel menahang balé agung. Pan Balang Tamak ngaba sanggah uug ka pura désa sambilanga makruna kéné, ”Ené sanggah uug, apanga benahanga baan désané.” Dadi engon désané ngenot abet Pan Balang Tamaké kéto. Baan kéto masih tan sah keneh désané bakal ngaénang salah Pan Balang Tamaké.
Maninné Pan Balang Tamak kaarahin maboros ka gunung. Kéné arah-arahé, ”Mani désané maboros, apanga ngaba cicing galak. Nyén ja tuara ngelah cicing galak, lakar kena danda.” Kéto arah-arahé arah-arahé ané teka tekén Pan Balang Tamak. Krama désané suba pada yatna, néné tuara ngelah cicing galak, pada nyilih. Yén Pan Balang Tamak ngelah kuluk bengil aukud buin tuara pati bisa malaib.
Kocap buin maninné las désané maboros, tur pada ngaba cicing galak-galak, ngliwat pangkung ngrémbéngan dalem-dalem. Yén Pan Balang Tamak majalan paling durina pesan sambilanga nyangkol cicingné. Mara ia neked sig ngrémbéngé, sing dadi baana ngliwat, lantas ia ngaé daya apang mangdén désané teka nyagjagin ibanné, laut ia jerit-jerit. ”Bangkung tra gigina, bangkung tra gigina.” Mara dingeha baan désané, kadéna timpalné nepukin bangkung, lantas pada nyagjagin. Mara neked ditu enota Pan Balang Tamak jerit-jerit, lantas takonina: ”Apa kendehang Pan Balang Tamak?” Masaut Pan Balang Tamak, kéné pasautné, ”Pangkung tra ada titina.” Béh, sengap déśané, belog-beloga baan Pan Balang Tamak. Payu baangina titi, gantin Pan Balang Tamaké tuara kena danda. Kacrita suba neked di alasé, lantas déśané pada ngandupang cicingné ka tengah beté, ada né ngepung kidang, ada ngepung céléng, ada ngepung manjangan, ada ngongkong bojog sig punyan kayuné. Yén Pan Balang Tamak kelad-kelid sambilanga nyangkol cicingné mara neked punyan kétkété. Lantas entunganga cicingné ka punyan kétkété. Ditu koang-koang cicingné ngengsut, tuara bisa tuun, tra bisa menék, laut Pan Balang Tamak masaut: ”Ih jero déśa, tingalin cicing tiangé ngraras ka punyan kétkété. Nyén déśané ngelah cicing galak buka cicing tiangé? Jani tiang nandain déśané, baan déśané sing ada ngelah cicing galak buka cicing tiangé.” Kéto munyin Pan Balang Tamaké, dadi déśané sing ada bisa masaut, payu kenaina danda baan Pan Balang Tamak. Suba koné kéto lantas pada mulih maboros.
Kacrita maninné buin karahin Pan Balang Tamak, yén déśané mani sangkep di bale banjaré. Mara Pan Balang Tamak ningeh arah-arahé kéto, lantas ia ngaé jaja uli injin, bakal anggona melog-melog déśané. Maninné makikén sangkep, lantas Pan Balang Tamak ngaba jaja uli injin, mapulung-pulung amun tain cicingé tekén yéh, laut pejang-pejangina sig sendin balé banjaré muah kecirina tekén yéh. Nyén ngadén tra tain cicing?
Kacrita suba pepek déśané, lantas Pan Balang Tamak mauar-uar, kéné munyiné, ”Ih jero makejang, nyén ja bani naar tain cicingé totonan, tiang ngupahin pipis siu.” Masaut panyarikanné, ”Bes sigug abeté mapeta, ento nyén nyak ngamah tain cicing? Indayang cai ngamah. Lamun bani, icang ngupahin pipis siu.” Mara kéto lantas pelen-pelena baan Pan Balang Tamak, dadi cengang déśané ngiwasin Pan Balang Tamak bani ngamah tain cicing. Puputné payu déśané dendaina sin baan Pan Balang Tamak. Déning kéto mawuwuh-wuwuh brangtin déśané muah tan sah bakal ngaénang daya upaya, manang dané Pan Balang Tamak mati wiadin kena danda.
Maninné buin Pan Balang Tamak kaarahin, yén sing eda dadi ngenjek karang anak muah malih-alihan ka abian anaké, yén lejeh bani, bakal kena danda gedé. Kéto uar-uaré. Jet kéto baan Pan Balang Tamak tuara kéweh, krana ia saking patut. Ditu ia ngaé daya, gérété puleté ané di sisin pekené anggona abian pagehina lidi, apesina baan benang.
Kacrita mara tebeng pekené, ada anak makita masakit basang, lantas nylibsib ka puleté, laut masuak Pan Balang Tamak, ”Ih jero déśa, tiang nandain anak ngamaling ka abian tiangé.” Dadi cengang anaké né masakit basang éndahanga baan Pan Balang Tamak. Masaut anaké masakit basang, ”Apa salah tiangé, muah dadi nagih nandain jeroné?” Masaut Pan Balang Tamak, ”Jeroné macelep ka abian tiangé muah mamaling pamula-mulaan tiangé. Ento apa bongkos jeroné?” Mara ungkabanga, saja mrareket puleté sig kambenné. Puputné payu ia dendaina baan Pan Balang Tamak.
Kacrita déśané kéweh pesan ngencanin Pan Balang Tamak, daya kudang daya singa ada mintulin. Né jani kéneh déśané bakal nunasang paporongan tekén anaké agung.
Gelisang crita, cuba koné kicén cetik ané paling mandina, apanga Pan Balang Tamak mati sapisanan. Kocap Pan Balang Tamak suba ningeh bakal kagaé-gaénang patinné, lantas ia makruna tekén kurenanné, ”Yén awaké suba mati, gantungin bok awaké temblilingan. Suba kéto sedédéngang sig piasané. Buina pagelah-gelahané pesuang, pejang sig balé sekenem, rurubin baan kamben putih sambilang pangelingin. Nah, bangkén awaké wadahin peti, pejang jumah metén.”
Gelisang crita, suba Pan Balang Tamak mati ngamah cetik paican anaké agung. Lantas Mén Balang Tamak nuutang buka pabesen Pan Balang Tamaké. Kacrita déśané ngintip Pan Balang Tamak, mati kalawan tan matiné. Mara ia neked jumah Pan Balang Tamaké, Pan Balang Tamak masedédég sig piasanné sambilanga mamantra ngambahang bok. Ditu déśané maselselan, pada ngorahang cetiké jelék. Lantas déśané buin parek ka puri, ngaturang panguninga yén Pan Balang Tamak tuara mati. Mara kéto bendu anaké agung, déning cetiké kaaturang tra mandi. Lantas ida ngandika, ”Kénkén cetiké dadi tra ngamatiang, indayang awaké ngasanin. Mara ajengan ida abedik, lantas ida séda prajani.
Kocap Mén Balang Tamak ningeh orta, yén anaké agung suba séda ngajengan cetik, lantas ia ngékanang bangkén kurenanné buka né suba.
Kacrita suba sanja, ada dusta ajaka patpat mapaiguman, bakal mamaling ka umah Pan Balang Tamaké. Mara enota kurenan Pan Balang Tamaké mangelingin kurenanné sig balé sekenemé, lantas ia macelep ka umah metén, tepukina peti gedé buin baat pesan, laut sanglonga, senamina, tegena ajaka patpat. Suba koné neked ka tengah beté, makruna timpalné, ”Dini suba gagah!” Masaut timpalné, ”Maebo bangké dini, jalan indayang dituan.” Lantas kisidang masih maebo bangké. Buin makruna timpalné, ”Jalan suba aba ka pura déśa, ditu nyén bani ngutang bangkaan.” Masaut timpalné, ”Jalan!” Lantas tegena petiné, abana ka pura. Mara neked ditu, lantas ungkabanga. Mara enota bangkén Pan Balang Tamaké nyengkang, lantas plaibina, kutanga petiné ditu.
Kacrita maninné mara galang kangin, nuju jero mangku ngaturang canang ka pura, mara nengok sig kori agungé, tingalina ada peti gedé di natah piasé, lantas jero mangku masila tiding sambilanga nyumbah: ”Bataran titiangé mapaica, bataran titiangé mapaica.” Baan sing ada bani mungkah, ngantiang apanga pepek déśané teka. Mara teka ukud nyumbah, teka ukud nyumbah.
Suba koné pepek pada nyumbah, lantas petiné bungkaha, nget bangkén Pan Balang Tamaké nyengku, dadi tengkejut déśané, buin pada misuhin bangkén Pan Balang Tamaké. Ento japin pisuhin, mlutang ya, kadung suba bakat sumbah. Puputné déśané tuyuh méanin muah nanemang bangkén Pan Balang Tamaké. Kéto katuturannya.(*bb/stb)
Kaketus saking :
* http://imadesudiana.wordpress.com/2008/10/12/balang-tamak
Pan Balang Tamak
Ada reko anak madan Pan Balang Tamak, maumah di désa anu. Kacrita ia sugih pesan tur ririh makruna, muah tuara nyak kalah tekén pada timpalné di déśa totonan. Baan té saking kruna daya upayané anggona ngamusuhin déśané. Yén upamaang dayan Pan Balang Tamaké, patuh buka bun slingkad lutungé, baan saking beneh. Ento kranané Pan Balang Tamak sengitanga baan désané. Yén tuah dadi baan désané, apanga ia makisid wiadin mati apanga sing ada enu nongos di désané totonan. Baan té tra ada mintulin pagaén désané, bakal ngaénang dosan Pan Balang Tamaké ento.
Di sedek dina anu paum désané bakal nayanang Pan Balang Tamak, mangdéné ia kena danda. Lantas panyarikan désané nundén ngarahin Pan Balang Tamak, kéné arah-arahné, ”Ih Pan Balang Tamak, mani semengan mara tuun siap, désané luas ka gunung ngalih kayu, bakal anggon menahin balé agung. Nyén ja kasépan, bakal danda.” Kéto arah-arahé tekén Pan Balang Tamak.
Kacarita maniné semangan mara tuun siyap, lus désané makejang, nanging Pan Balang Tamak masih enu jumah padidian, krana ia ngantiang siapné tuun uli bengbengané. Makelo ia ngantiang, tondén masih siapné tuun. Ada jenengné makakali tepet, mara siapné tuun uli di bengbengané, ditu mara ia majalan, nututin désané luas ngalih kayu ka gunung. Tondén makelo ia majalan, tepukina krama désané suba pada mulih negen kayu, dadi Pan Balang Tamak milu malipetan. Kacrita suba neked jumah, lantas désané paum, maumang Pan Balang Tamak lakar kena danda, krana ia tuara nuutang arah-arahé. Ditu laut désané nundén ngarahin Pan Balang Tamak.
Kacrita Pan Balang Tamak suba teka, lantas klihan désané makruna, ”Ih Pan Balang Tamak, jani cai kena danda. Masaut panyarikan désané, ”Ento baan cainé tuara ngidepang arah-arahé ngalih kayu ka gunung.” ”Mangkin, mangkin jero panyarikan, sampunang jeroné ngandikayang titiang tuara ngidepang arah-arahé, déning kénten arah-arahé ané teka tekén titiang: désané mani semengan mara tuun siap bakal luas ka gunung. Déning tiang ngelah ayam asiki buin sedek makaem, dadi makelo antiang tiang tuunné uli di bengbengané. Wénten manawi sampun kali tepet, mara ipun tuun. Irika raris titiang mamargi, nuutang sakadi arah-arahé ané teka tekén tiang. Éngken awanan tiangé kena danda?” Kéto munyin Pan Balang Tamaké, dadi désané sing ada ngelah keneh nglawan paksanné Pan Balang Tamak.
Kacrita buin maninné Pan Balang Tamak karaahin ngaba sengauk, bekel menahang balé agung. Pan Balang Tamak ngaba sanggah uug ka pura désa sambilanga makruna kéné, ”Ené sanggah uug, apanga benahanga baan désané.” Dadi engon désané ngenot abet Pan Balang Tamaké kéto. Baan kéto masih tan sah keneh désané bakal ngaénang salah Pan Balang Tamaké.
Maninné Pan Balang Tamak kaarahin maboros ka gunung. Kéné arah-arahé, ”Mani désané maboros, apanga ngaba cicing galak. Nyén ja tuara ngelah cicing galak, lakar kena danda.” Kéto arah-arahé arah-arahé ané teka tekén Pan Balang Tamak. Krama désané suba pada yatna, néné tuara ngelah cicing galak, pada nyilih. Yén Pan Balang Tamak ngelah kuluk bengil aukud buin tuara pati bisa malaib.
Kocap buin maninné las désané maboros, tur pada ngaba cicing galak-galak, ngliwat pangkung ngrémbéngan dalem-dalem. Yén Pan Balang Tamak majalan paling durina pesan sambilanga nyangkol cicingné. Mara ia neked sig ngrémbéngé, sing dadi baana ngliwat, lantas ia ngaé daya apang mangdén désané teka nyagjagin ibanné, laut ia jerit-jerit. ”Bangkung tra gigina, bangkung tra gigina.” Mara dingeha baan désané, kadéna timpalné nepukin bangkung, lantas pada nyagjagin. Mara neked ditu enota Pan Balang Tamak jerit-jerit, lantas takonina: ”Apa kendehang Pan Balang Tamak?” Masaut Pan Balang Tamak, kéné pasautné, ”Pangkung tra ada titina.” Béh, sengap déśané, belog-beloga baan Pan Balang Tamak. Payu baangina titi, gantin Pan Balang Tamaké tuara kena danda. Kacrita suba neked di alasé, lantas déśané pada ngandupang cicingné ka tengah beté, ada né ngepung kidang, ada ngepung céléng, ada ngepung manjangan, ada ngongkong bojog sig punyan kayuné. Yén Pan Balang Tamak kelad-kelid sambilanga nyangkol cicingné mara neked punyan kétkété. Lantas entunganga cicingné ka punyan kétkété. Ditu koang-koang cicingné ngengsut, tuara bisa tuun, tra bisa menék, laut Pan Balang Tamak masaut: ”Ih jero déśa, tingalin cicing tiangé ngraras ka punyan kétkété. Nyén déśané ngelah cicing galak buka cicing tiangé? Jani tiang nandain déśané, baan déśané sing ada ngelah cicing galak buka cicing tiangé.” Kéto munyin Pan Balang Tamaké, dadi déśané sing ada bisa masaut, payu kenaina danda baan Pan Balang Tamak. Suba koné kéto lantas pada mulih maboros.
Kacrita maninné buin karahin Pan Balang Tamak, yén déśané mani sangkep di bale banjaré. Mara Pan Balang Tamak ningeh arah-arahé kéto, lantas ia ngaé jaja uli injin, bakal anggona melog-melog déśané. Maninné makikén sangkep, lantas Pan Balang Tamak ngaba jaja uli injin, mapulung-pulung amun tain cicingé tekén yéh, laut pejang-pejangina sig sendin balé banjaré muah kecirina tekén yéh. Nyén ngadén tra tain cicing?
Kacrita suba pepek déśané, lantas Pan Balang Tamak mauar-uar, kéné munyiné, ”Ih jero makejang, nyén ja bani naar tain cicingé totonan, tiang ngupahin pipis siu.” Masaut panyarikanné, ”Bes sigug abeté mapeta, ento nyén nyak ngamah tain cicing? Indayang cai ngamah. Lamun bani, icang ngupahin pipis siu.” Mara kéto lantas pelen-pelena baan Pan Balang Tamak, dadi cengang déśané ngiwasin Pan Balang Tamak bani ngamah tain cicing. Puputné payu déśané dendaina sin baan Pan Balang Tamak. Déning kéto mawuwuh-wuwuh brangtin déśané muah tan sah bakal ngaénang daya upaya, manang dané Pan Balang Tamak mati wiadin kena danda.
Maninné buin Pan Balang Tamak kaarahin, yén sing eda dadi ngenjek karang anak muah malih-alihan ka abian anaké, yén lejeh bani, bakal kena danda gedé. Kéto uar-uaré. Jet kéto baan Pan Balang Tamak tuara kéweh, krana ia saking patut. Ditu ia ngaé daya, gérété puleté ané di sisin pekené anggona abian pagehina lidi, apesina baan benang.
Kacrita mara tebeng pekené, ada anak makita masakit basang, lantas nylibsib ka puleté, laut masuak Pan Balang Tamak, ”Ih jero déśa, tiang nandain anak ngamaling ka abian tiangé.” Dadi cengang anaké né masakit basang éndahanga baan Pan Balang Tamak. Masaut anaké masakit basang, ”Apa salah tiangé, muah dadi nagih nandain jeroné?” Masaut Pan Balang Tamak, ”Jeroné macelep ka abian tiangé muah mamaling pamula-mulaan tiangé. Ento apa bongkos jeroné?” Mara ungkabanga, saja mrareket puleté sig kambenné. Puputné payu ia dendaina baan Pan Balang Tamak.
Kacrita déśané kéweh pesan ngencanin Pan Balang Tamak, daya kudang daya singa ada mintulin. Né jani kéneh déśané bakal nunasang paporongan tekén anaké agung.
Gelisang crita, cuba koné kicén cetik ané paling mandina, apanga Pan Balang Tamak mati sapisanan. Kocap Pan Balang Tamak suba ningeh bakal kagaé-gaénang patinné, lantas ia makruna tekén kurenanné, ”Yén awaké suba mati, gantungin bok awaké temblilingan. Suba kéto sedédéngang sig piasané. Buina pagelah-gelahané pesuang, pejang sig balé sekenem, rurubin baan kamben putih sambilang pangelingin. Nah, bangkén awaké wadahin peti, pejang jumah metén.”
Gelisang crita, suba Pan Balang Tamak mati ngamah cetik paican anaké agung. Lantas Mén Balang Tamak nuutang buka pabesen Pan Balang Tamaké. Kacrita déśané ngintip Pan Balang Tamak, mati kalawan tan matiné. Mara ia neked jumah Pan Balang Tamaké, Pan Balang Tamak masedédég sig piasanné sambilanga mamantra ngambahang bok. Ditu déśané maselselan, pada ngorahang cetiké jelék. Lantas déśané buin parek ka puri, ngaturang panguninga yén Pan Balang Tamak tuara mati. Mara kéto bendu anaké agung, déning cetiké kaaturang tra mandi. Lantas ida ngandika, ”Kénkén cetiké dadi tra ngamatiang, indayang awaké ngasanin. Mara ajengan ida abedik, lantas ida séda prajani.
Kocap Mén Balang Tamak ningeh orta, yén anaké agung suba séda ngajengan cetik, lantas ia ngékanang bangkén kurenanné buka né suba.
Kacrita suba sanja, ada dusta ajaka patpat mapaiguman, bakal mamaling ka umah Pan Balang Tamaké. Mara enota kurenan Pan Balang Tamaké mangelingin kurenanné sig balé sekenemé, lantas ia macelep ka umah metén, tepukina peti gedé buin baat pesan, laut sanglonga, senamina, tegena ajaka patpat. Suba koné neked ka tengah beté, makruna timpalné, ”Dini suba gagah!” Masaut timpalné, ”Maebo bangké dini, jalan indayang dituan.” Lantas kisidang masih maebo bangké. Buin makruna timpalné, ”Jalan suba aba ka pura déśa, ditu nyén bani ngutang bangkaan.” Masaut timpalné, ”Jalan!” Lantas tegena petiné, abana ka pura. Mara neked ditu, lantas ungkabanga. Mara enota bangkén Pan Balang Tamaké nyengkang, lantas plaibina, kutanga petiné ditu.
Kacrita maninné mara galang kangin, nuju jero mangku ngaturang canang ka pura, mara nengok sig kori agungé, tingalina ada peti gedé di natah piasé, lantas jero mangku masila tiding sambilanga nyumbah: ”Bataran titiangé mapaica, bataran titiangé mapaica.” Baan sing ada bani mungkah, ngantiang apanga pepek déśané teka. Mara teka ukud nyumbah, teka ukud nyumbah.
Suba koné pepek pada nyumbah, lantas petiné bungkaha, nget bangkén Pan Balang Tamaké nyengku, dadi tengkejut déśané, buin pada misuhin bangkén Pan Balang Tamaké. Ento japin pisuhin, mlutang ya, kadung suba bakat sumbah. Puputné déśané tuyuh méanin muah nanemang bangkén Pan Balang Tamaké. Kéto katuturannya.(*bb/stb)
Kaketus saking :
* http://imadesudiana.wordpress.com/2008/10/12/balang-tamak
Ni Bawang Teken Ni Kesuna
Wayan Sudarya
No comments
Minab satua bali niki sampun akeh sane uning. Ceritane mirib ring satua "Bawang Putih dan Bawang Merah". Cerita indik kalih anak istri sane masemeton, sakewanten mabinan pisan tingkah lan laksanane. Inggih pang tem makeh tiang matur, ngiring lanturang ngawacen.
Ada tuturan satua anak makurenan, ngelah kone pianak luh-luh duang diri. Pianakne ane kelihan madan Ni Bawang, ane cerikan madan Ni Kesuna. Akuren ngoyong kone di desa. Sewai-wai geginane tuah maburuh kauma.
Pianankne dua ento matungkasan pesan solahne. Tan bina cara gumi teken langit. Solah Ni Bawang ajaka Ni Kesuna matungkasan pesan, tan bina cara yeh masanding teken apine.
Ni Bawang anak jemet, duweg megae nulungin reramanne. Duweg masih ia ngraos, sing taen ne madan ngraos ane jelek-jelek. Jemet melajang raga, apa-apa ane dadi tugasne dadi anak luh. Marengin meme megarapan di paon, metanding canang, sing taen leb teken ajah-ajahan agamane. Melanan pesan ngajak nyamane Ni Kesuna. Ni Kesuna anak bobab, male megae, duweg pesan ngae pisuna, ento makrana memene stata ngugu pisadun Ni Kesuna ane ngorahang Ni Bawang ngumbang di tukade ngenemin anak truna.
Sedek dina anu, dugase ento sujatine Ni Bawang mara suug nglesung padi laut kayeh sambilanga ngaba jun anggon ngalih yeh. Krana ngugu munyin Ni Kesuna, ditu Ni Bawang lantas tigtiga, siama aji yeh anget tur tundena magedi.
Ni Bwang laut megedi sambilange ngeling sigsigan. Di subane ngutang umah, neked kone ye di tukade ketemu ajak kedis crukcuk kuning. Ditu i Kedis Crukcuk Kuninge kapilasa teken unduk Ni Bawange. Ni Bawang gotola, baanga emas-emasan, marupa pupuk, subeng, kalung, bungkung, gelang muah kain sutra.
Sesukat Ni Bawang ngelah panganggi ane melah-melah buka keto, ia nongos di umah dadongne. Tusing taen ye mulih ke umah reramanne. Kacrita jani Ni Kesuna kone nepukin embokne mapanganggo melah-melah, laut ia nakonang uli dija maan panganggo buka keto.
Disubane orahina teken Ni Bawang, ditu laut Ni Kesuna metu kenehne ane kaliwat loba. Edot ngelahang penganggo lan priasan ane bungah buka ane gelahang embokne. Krana ento, lantas Ni Kesuna ngorahin memenne nigtig ukudane apang kanti babak belur.
Sesubane katigtig, lantas ia ngeling sengu-sengu ka tukade katemu teken I Kedis Crukcuk Kuning. Kacrita jani I Crukcuk Kuning ngotol ukudan Ni Kesunane, isinina gumatat-gumitit. Neked jumah ditu lantas gumatat-gumititte ento ane mencanen Ni Kesuna kanti ngemasin mati.
Keto suba upah anak ane mrekak, setata demen mapisuna timpal, sinah muponin pala karma ane tan rahayu.
Kaketus saking :
* Buku Kusumasari III
http://bliyanbelog.blogspot.com/2009/11/ni-bawang-teken-ni-kesuna.html
Ada tuturan satua anak makurenan, ngelah kone pianak luh-luh duang diri. Pianakne ane kelihan madan Ni Bawang, ane cerikan madan Ni Kesuna. Akuren ngoyong kone di desa. Sewai-wai geginane tuah maburuh kauma.
Pianankne dua ento matungkasan pesan solahne. Tan bina cara gumi teken langit. Solah Ni Bawang ajaka Ni Kesuna matungkasan pesan, tan bina cara yeh masanding teken apine.
Ni Bawang anak jemet, duweg megae nulungin reramanne. Duweg masih ia ngraos, sing taen ne madan ngraos ane jelek-jelek. Jemet melajang raga, apa-apa ane dadi tugasne dadi anak luh. Marengin meme megarapan di paon, metanding canang, sing taen leb teken ajah-ajahan agamane. Melanan pesan ngajak nyamane Ni Kesuna. Ni Kesuna anak bobab, male megae, duweg pesan ngae pisuna, ento makrana memene stata ngugu pisadun Ni Kesuna ane ngorahang Ni Bawang ngumbang di tukade ngenemin anak truna.
Sedek dina anu, dugase ento sujatine Ni Bawang mara suug nglesung padi laut kayeh sambilanga ngaba jun anggon ngalih yeh. Krana ngugu munyin Ni Kesuna, ditu Ni Bawang lantas tigtiga, siama aji yeh anget tur tundena magedi.
Ni Bwang laut megedi sambilange ngeling sigsigan. Di subane ngutang umah, neked kone ye di tukade ketemu ajak kedis crukcuk kuning. Ditu i Kedis Crukcuk Kuninge kapilasa teken unduk Ni Bawange. Ni Bawang gotola, baanga emas-emasan, marupa pupuk, subeng, kalung, bungkung, gelang muah kain sutra.
Sesukat Ni Bawang ngelah panganggi ane melah-melah buka keto, ia nongos di umah dadongne. Tusing taen ye mulih ke umah reramanne. Kacrita jani Ni Kesuna kone nepukin embokne mapanganggo melah-melah, laut ia nakonang uli dija maan panganggo buka keto.
Disubane orahina teken Ni Bawang, ditu laut Ni Kesuna metu kenehne ane kaliwat loba. Edot ngelahang penganggo lan priasan ane bungah buka ane gelahang embokne. Krana ento, lantas Ni Kesuna ngorahin memenne nigtig ukudane apang kanti babak belur.
Sesubane katigtig, lantas ia ngeling sengu-sengu ka tukade katemu teken I Kedis Crukcuk Kuning. Kacrita jani I Crukcuk Kuning ngotol ukudan Ni Kesunane, isinina gumatat-gumitit. Neked jumah ditu lantas gumatat-gumititte ento ane mencanen Ni Kesuna kanti ngemasin mati.
Keto suba upah anak ane mrekak, setata demen mapisuna timpal, sinah muponin pala karma ane tan rahayu.
Kaketus saking :
* Buku Kusumasari III
http://bliyanbelog.blogspot.com/2009/11/ni-bawang-teken-ni-kesuna.html
I BELOG
Wayan Sudarya
No comments
Ada katuturan satua anak belog. Baan belogne ia adanina I Belog. Sedek dina ia tondena meli bebek ka peken teken memene. Ditu lantas ia nyemakin memene pis. Lantas memene buin ngomong, kema jani cai engal-enggal ka peken, terus meli be dadua di tongos dagang bebeke.
Disubane I Belog neked di peken, kema-mai ia ninggalin dagang bebek sakewala ia ngenjuhang pipis dasa tali rupiah. Jero niki jinah, tiang meli bebek dadua. Bebeke aukud aji Rp. 4000. Lantas dagang bebeke ngemaang I Belog susuk bui Rp. 2000. Disubane maan meli bebek lantas I Belog mulih.
Kacrita ia ngemulihang, tur ngaliwatin tukad linggah. Ditu lantas bebeke ngeleb. Maka dadua bebeke ngelangi di tukade. I Belog bengong ninggalin bebeke kambang tur ia ngrengkeng kene. Beh, bebek puyung bakat beli. Awake nagih bebek mokoh tur baat, sakewala bebek puyung baanga. I Dewek belog-beloga. Lantas bebeke tusing ejuka tur kalahina mulih.
Disubana I Belog neked jumahne, ajinanga baan memene tuara ngaba bebek. Memene ngomong, ih belog encen bebeke? Masaut I Belog, "maan ja icang meli bebek, nanging puyung icang adepina teken dagang bebeke. Lantas bebeke leb di tukade, tur ngelangi. Buina laut ulah icang sawireh meli bebek puyung tuara ada gunane.
Ditu lantas I Belog welanga baan memene. Keto upah anake belog, tuara ngresep teken munyi. Bebeke mula kambang yan ia lebang di tukake dalem.(*bb/stb)
Kaketus saking :
* Buku Pupulan Satua Bali
http://bliyanbelog.blogspot.com/2009/12/satua-bali-i-belog.html
Disubane I Belog neked di peken, kema-mai ia ninggalin dagang bebek sakewala ia ngenjuhang pipis dasa tali rupiah. Jero niki jinah, tiang meli bebek dadua. Bebeke aukud aji Rp. 4000. Lantas dagang bebeke ngemaang I Belog susuk bui Rp. 2000. Disubane maan meli bebek lantas I Belog mulih.
Kacrita ia ngemulihang, tur ngaliwatin tukad linggah. Ditu lantas bebeke ngeleb. Maka dadua bebeke ngelangi di tukade. I Belog bengong ninggalin bebeke kambang tur ia ngrengkeng kene. Beh, bebek puyung bakat beli. Awake nagih bebek mokoh tur baat, sakewala bebek puyung baanga. I Dewek belog-beloga. Lantas bebeke tusing ejuka tur kalahina mulih.
Disubana I Belog neked jumahne, ajinanga baan memene tuara ngaba bebek. Memene ngomong, ih belog encen bebeke? Masaut I Belog, "maan ja icang meli bebek, nanging puyung icang adepina teken dagang bebeke. Lantas bebeke leb di tukade, tur ngelangi. Buina laut ulah icang sawireh meli bebek puyung tuara ada gunane.
Ditu lantas I Belog welanga baan memene. Keto upah anake belog, tuara ngresep teken munyi. Bebeke mula kambang yan ia lebang di tukake dalem.(*bb/stb)
Kaketus saking :
* Buku Pupulan Satua Bali
http://bliyanbelog.blogspot.com/2009/12/satua-bali-i-belog.html
I SIAP SELEM
Wayan Sudarya
No comments
Ada tuturan satua siap selem ngelah panak pitung ukud, I Doglagan ane paling cenika. Ada kone Meng Kuuk maumah dadi anatah, masih ngelah panak enu cenik-cenik. Sai-sai I Kuuk ngae daya apang sida ia ngamah I Siap Selem, sabilang peteng ada nagih batisne, “Icang tendas Me, icang basangne Me, icang kibulne Me, icang kampidne Me, icang baongne Me.” Keto pada tetagihan panak-panakne I Kuuk, nagih ngamah I Siap Selem. Dadi mawanan ningeh I Siap Selem teken bakal kaamah, dadiannya ia ngalih upaya mangdene nyidayang matilar uli ditu.
Gelising crita panakne ane nemnem suba pada samah bulu kampidne, sakewala ane paling cenika dogen liglig reh tan pabulu. Suba kone inganan tengah lemeng, I Siap Selem matuturan teken panakne, “Nah cai-cai jani ajak makejang makeber abete sakaukud, matinggal uli dini. Yen enu pade nongos dini sinah amaha teken I Kuuk.”
Ditu lantas ane paling gedene nyumuin makeber, berber, burbur, suaak. Lantas matakon I Kuuk, “Ih Siap Badeng apa ento ulung?”
“Inggih, daun tingkih ipan”.
Buin makeber ane lenan, berber, burbur, suaak. “Siap Badeng apa ento ulung?”
“Daun tiing ipan.”
Makejang panakne suba makeber sakewala enu I Doglagan dogen. Dening ia tan pakampid dadi keweh pesan memenne, lantas kapituturin, “Cai dini kutang Meme, tan urungan cai lakar amaha teken I Kuuk. Nah ene pitutur Meme teken cai, yang di kadine cai bakal tagih amaha teken I Kuuk, kene abete masaut, “Inggih Jero Wayan ne mangkin kantun ben tiange belig, yang pungkuran sampun tiang gede makadi tumbuh kampid, irika ja becik ulam tiange daar jerone, keto abete masaut.”
Suba kone keto I Siap Selem makeber ninggal I Doglagan. Nu kone I Doglagan dogen pati sulsul kiak-kiak. Lantas kadingeh teken I Kuuk I Doglagan kiak-kiak padidiana.
”Kenken dadi I Olagan kauk-kauk padidiana, kija ya memenne? Beh ento jenenga ane ibi sanja orahanga don tiing, tingkih, timbul, ia jenenga makeber uli dini.”
Lantas nyagjag panak kuuke makejang nagih ngamah I Doglagan, rencananne nagih pakpaka.
”Ih Jero Wayan mangkin da tadaha tiang, ben tiange kari belig malih pahit. Pungkuran yan sampun tiang ageng, tumbuh kampid, rah tiange akeh, ri kala irika rarisang sapakayunan!”
Dadiannya kaidepang teken I Kuuk, kaingon kamelah-melahang. Critayang suba kone I Doglagan, bulunyane samah, janggarne janggar pulas, tlatahne lambih, lantas kema kone kuuke makejang nagih ngamah ia. “Inggih Jero Wayan, mangkin ja nyandang sampun tiang baksa, nanging wenten pisangken tiang ring jerone, keberang dumun tiang ping solas mangda sumbrah getih tiange becik ajengang jerone malih akeh keni. Ri sampune puput ping solas tiang makeber, rarisang sampun baksa titiang!”
Dadi tutut I Kuuk lantas kakebur-keburang I Doglagan. “Inggih Jero Wayan mangkin malih apisan batekang pisan ngeberang!” Lantas kasangetang ngeberang kanti tegeh, bur I Doglagan nambung ngalih meme nyamane di tengah bete. Enggang bungutne I Kuuk, kauk-kauk ngaukin memenne, “Kenken ja baan Meme, cai, nyai demen ngugu munyinne, jani awake payu kado, nah endepang deweke!”
Kaambil saking :
* http://aryaoka.wordpress.com/pojok-bali-script/satua-bali-siap-selem/
Gelising crita panakne ane nemnem suba pada samah bulu kampidne, sakewala ane paling cenika dogen liglig reh tan pabulu. Suba kone inganan tengah lemeng, I Siap Selem matuturan teken panakne, “Nah cai-cai jani ajak makejang makeber abete sakaukud, matinggal uli dini. Yen enu pade nongos dini sinah amaha teken I Kuuk.”
Ditu lantas ane paling gedene nyumuin makeber, berber, burbur, suaak. Lantas matakon I Kuuk, “Ih Siap Badeng apa ento ulung?”
“Inggih, daun tingkih ipan”.
Buin makeber ane lenan, berber, burbur, suaak. “Siap Badeng apa ento ulung?”
“Daun tiing ipan.”
Makejang panakne suba makeber sakewala enu I Doglagan dogen. Dening ia tan pakampid dadi keweh pesan memenne, lantas kapituturin, “Cai dini kutang Meme, tan urungan cai lakar amaha teken I Kuuk. Nah ene pitutur Meme teken cai, yang di kadine cai bakal tagih amaha teken I Kuuk, kene abete masaut, “Inggih Jero Wayan ne mangkin kantun ben tiange belig, yang pungkuran sampun tiang gede makadi tumbuh kampid, irika ja becik ulam tiange daar jerone, keto abete masaut.”
Suba kone keto I Siap Selem makeber ninggal I Doglagan. Nu kone I Doglagan dogen pati sulsul kiak-kiak. Lantas kadingeh teken I Kuuk I Doglagan kiak-kiak padidiana.
”Kenken dadi I Olagan kauk-kauk padidiana, kija ya memenne? Beh ento jenenga ane ibi sanja orahanga don tiing, tingkih, timbul, ia jenenga makeber uli dini.”
Lantas nyagjag panak kuuke makejang nagih ngamah I Doglagan, rencananne nagih pakpaka.
”Ih Jero Wayan mangkin da tadaha tiang, ben tiange kari belig malih pahit. Pungkuran yan sampun tiang ageng, tumbuh kampid, rah tiange akeh, ri kala irika rarisang sapakayunan!”
Dadiannya kaidepang teken I Kuuk, kaingon kamelah-melahang. Critayang suba kone I Doglagan, bulunyane samah, janggarne janggar pulas, tlatahne lambih, lantas kema kone kuuke makejang nagih ngamah ia. “Inggih Jero Wayan, mangkin ja nyandang sampun tiang baksa, nanging wenten pisangken tiang ring jerone, keberang dumun tiang ping solas mangda sumbrah getih tiange becik ajengang jerone malih akeh keni. Ri sampune puput ping solas tiang makeber, rarisang sampun baksa titiang!”
Dadi tutut I Kuuk lantas kakebur-keburang I Doglagan. “Inggih Jero Wayan mangkin malih apisan batekang pisan ngeberang!” Lantas kasangetang ngeberang kanti tegeh, bur I Doglagan nambung ngalih meme nyamane di tengah bete. Enggang bungutne I Kuuk, kauk-kauk ngaukin memenne, “Kenken ja baan Meme, cai, nyai demen ngugu munyinne, jani awake payu kado, nah endepang deweke!”
Kaambil saking :
* http://aryaoka.wordpress.com/pojok-bali-script/satua-bali-siap-selem/
NANG CUBLING
Wayan Sudarya
1 comment
Kacrita di desa anu ada anak mapungkusan madan Nang Cubling. Sedek dina ia masangin bojog di tukade, lantas ada bojog gede teka tur matakon,
“Nang Cubling, basang apa ento kaumbah?”
Nang Cubling masaut, “Basang I Lut.”
I Bojog tusing buin matakon, nglantas magedi. Buin kesepne buin ada bojog gede teka, masih ia matakon,
“Nang Cubling basang apa ento kaumbah?”
Nang Cubling masaut, “Basang I Lut.”
I Bojog lantas magedi. Liu bojoge teka matakon, nanging pasaut Nang Cublinge patuh dogen.
Critayang jani ada bojog cenik matakon,
“Nang Cubling, basang apa ento kaumbah?”
Nang Cubling masaut, “Basang I Lut.”
I Bojog buin nyekenang, “I Lut ento celeng?”
Nang Cubling nyautin, “Tusing I Lut ento, I Lut, I Lut, I Lut... tung.”
I Bojog buin nakonang, “Apa, kerasang te!”
Nang Cubling nyautin, “I Lut, I Lut, I Lut, I Lutung!”
Mara I Bojog ningeh munyin Nang Cublinge ngorahang I Lutung, lantas ia malaib morahan teken timpalne. Tusing makelo liu bojoge teka, lakar ngrejek Nang Cubling. Lantas malaib Nang Cubling tur morahan teken kurenanne. Nang Cubling lantas katunden marurub baan kasa. Buin kejepne teka bojog ajaka liu pesan, dapetanga Men Cubling ngeling. Bojoge lantas matakon, “Ih Men Cubling, nguda ngeling?”
Men Cubling masaut, “Kurenan icange ia mati.”
I Bojog masaut, “Ento apa ya di balene?”
I Bojog makejang kemo, tur ngungkab rurub Nang Cublinge, dapetanga Nang Cubling nylempang, tusing makrisik-krisikan. Makejang bojoge ngaden Nang Cubling saja mati. Men Cubling lantas ngomong, “Ih Bojog makejang, tulungin ja icang ngae bangbang ane gede tur dalem, lakar tongos nanem bangkene Nang Cubling!” lantas bojoge makejang ngae bangbang gede tur dalem. Sedek bojoge ngeduk bangbange, lantas Nang Cubling bangun nyemak bedeg anggona nekepin bangbange. Men Cubling ngenggalang nyemak yeh anget, anggona nyiam bojoge. Dadi bojoge makejang mati, lantas bangbange kaurugin.
Sumber Saking:
http://satuabaliku.blogspot.com
“Nang Cubling, basang apa ento kaumbah?”
Nang Cubling masaut, “Basang I Lut.”
I Bojog tusing buin matakon, nglantas magedi. Buin kesepne buin ada bojog gede teka, masih ia matakon,
“Nang Cubling basang apa ento kaumbah?”
Nang Cubling masaut, “Basang I Lut.”
I Bojog lantas magedi. Liu bojoge teka matakon, nanging pasaut Nang Cublinge patuh dogen.
Critayang jani ada bojog cenik matakon,
“Nang Cubling, basang apa ento kaumbah?”
Nang Cubling masaut, “Basang I Lut.”
I Bojog buin nyekenang, “I Lut ento celeng?”
Nang Cubling nyautin, “Tusing I Lut ento, I Lut, I Lut, I Lut... tung.”
I Bojog buin nakonang, “Apa, kerasang te!”
Nang Cubling nyautin, “I Lut, I Lut, I Lut, I Lutung!”
Mara I Bojog ningeh munyin Nang Cublinge ngorahang I Lutung, lantas ia malaib morahan teken timpalne. Tusing makelo liu bojoge teka, lakar ngrejek Nang Cubling. Lantas malaib Nang Cubling tur morahan teken kurenanne. Nang Cubling lantas katunden marurub baan kasa. Buin kejepne teka bojog ajaka liu pesan, dapetanga Men Cubling ngeling. Bojoge lantas matakon, “Ih Men Cubling, nguda ngeling?”
Men Cubling masaut, “Kurenan icange ia mati.”
I Bojog masaut, “Ento apa ya di balene?”
I Bojog makejang kemo, tur ngungkab rurub Nang Cublinge, dapetanga Nang Cubling nylempang, tusing makrisik-krisikan. Makejang bojoge ngaden Nang Cubling saja mati. Men Cubling lantas ngomong, “Ih Bojog makejang, tulungin ja icang ngae bangbang ane gede tur dalem, lakar tongos nanem bangkene Nang Cubling!” lantas bojoge makejang ngae bangbang gede tur dalem. Sedek bojoge ngeduk bangbange, lantas Nang Cubling bangun nyemak bedeg anggona nekepin bangbange. Men Cubling ngenggalang nyemak yeh anget, anggona nyiam bojoge. Dadi bojoge makejang mati, lantas bangbange kaurugin.
Sumber Saking:
http://satuabaliku.blogspot.com
Jumat, 17 Juni 2011
Membuat Custom Header
Wayan Sudarya
No comments
Kali ini kita akan menambah fasilitas untuk mengganti gambar pada header. Dengan fasilitas ini, pengguna theme kita bisa menentukan sendiri mau pakai gambar apa. Keren kan?
Kita juga bisa menentukan lebar dan tinggi bagian headernya sehingga sesuai dengan themes. Hebatnya lagi, ternyata trik agar themes kita punya fasilitas custom header sangat mudah lho.. hehehe… Bagaimana sih caranya? Cekidot gan!
Ada 2 file yang kita otak-atik disini yaitu file functions.php dan index.php. Pada functions.php kita tambahkan kode ini di bagian bawah:
Ada 3 bagian dalam kode diatas. Pertama adalah kode-kode define yang berisi nilai-nilai yang menjadi default header blog nanti.
Kemudian diikuti oleh kode untuk deklarasi bahwa theme kita menyediakan fasilitas ganti header.
Dan terakhir adalah kode yang kita gunakan untuk memasang style di halaman admin nanti saat user mengedit gambar headernya.
Setelah kode-kode tersebut masuk di functions.php kita tentukan letak headernya di index.php (ingat, WP hanya robot yang nggak tahu apa-apa kalau ndak kita kasih tahu)
Karena design theme kita gambarnya adalah latar belakang maka kita letakkan style sebelum tag
Anda perhatikan kode
Sekarang silahkan deh coba masuk ke wp-admin lalu klik menu Appearance – Header
Kita juga bisa menentukan lebar dan tinggi bagian headernya sehingga sesuai dengan themes. Hebatnya lagi, ternyata trik agar themes kita punya fasilitas custom header sangat mudah lho.. hehehe… Bagaimana sih caranya? Cekidot gan!
Ada 2 file yang kita otak-atik disini yaitu file functions.php dan index.php. Pada functions.php kita tambahkan kode ini di bagian bawah:
- define( 'HEADER_IMAGE_WIDTH', 900 );
- define( 'HEADER_IMAGE_HEIGHT',120 );
- define( 'HEADER_TEXTCOLOR', '000000' );
- add_custom_image_header( '', 'themegue_header_style' );
- function themegue_header_style() {
- echo '
- <style type="text/css">
- #headimg {
- height:120px;
- background:#cccccc;
- }
- #name {
- font-family: Georgia, "Bitstream Charter", serif;
- font-size:30px;
- }
- h1 a {
- text-decoration:none;
- }
- #desc {
- font-family: Georgia, "Bitstream Charter", serif;
- font-size:14px;
- }
- </style>';
- }
define( 'HEADER_IMAGE_WIDTH', 900 );
: menentukan ukuran lebar headerdefine( 'HEADER_IMAGE_HEIGHT',120 );
: menentukan ukuran tinggi headerdefine( 'HEADER_TEXTCOLOR', '000000' );
: menentukan warna teks di headerKemudian diikuti oleh kode untuk deklarasi bahwa theme kita menyediakan fasilitas ganti header.
add_custom_image_header( '', 'themegue_header_style' );
Dan terakhir adalah kode yang kita gunakan untuk memasang style di halaman admin nanti saat user mengedit gambar headernya.
Setelah kode-kode tersebut masuk di functions.php kita tentukan letak headernya di index.php (ingat, WP hanya robot yang nggak tahu apa-apa kalau ndak kita kasih tahu)
Karena design theme kita gambarnya adalah latar belakang maka kita letakkan style sebelum tag
</head>
- <style type="text/css">
- #header {
- background : url(<?php header_image(); ?>);
- }
- .blogtitle a, .description {
- color: <?php header_textcolor(); ?>
- }
- </style>
<?php header_image(); ?>
adalah kode untuk memanggil gambar header yang dipasang oleh user.Sekarang silahkan deh coba masuk ke wp-admin lalu klik menu Appearance – Header
Senin, 13 Juni 2011
MEMBUAT HEADER ANIMASI
Wayan Sudarya
No comments
Cara buat blog header halaman blogger (blogspot) dengan file flash “swf”.
Pernahkah berkeinginan membuat header blog anda di blogspot dengan menggunakan file animasi berekstensi swf ? Meskipun ukuran file bisa dibilang lumayan besar sebab menggunakan fileswf, namun seukuran hosting blogger ini tidak begitu masalah, kendala hanya akan muncul bila akses internet kita lambat untuk itu tidak ada salahnya bila ingin mencoba buat header image dengan file flash. Lihat contoh klik disini.
Untuk membuat file swf tersebut bisa menggunakan program adobe flash (macromedia flash), flash web design, swishmax dan program-program flash lainnya.
Setelah file atau image untuk header tersebut selesai dibuat, sekarang giliran menyimpannya disebuah hosting yang mau menyimpan file-file berextensi swf. Gunakan web http://sites.google.com untuk menyimpan file swf tersebut. Disini anda akan diminta untuk membuat sebuah halaman tempat penyimpan file swf tersebut.
Setelah selesai, cari “attachment” kemudian pilih file swf yang ingin anda upload. Setelah berhasil di upload sekarang letakkan kode berikut pada blog anda diantara <div id=’headerimg‘> dan </div>
<param name=’movie’ value=’lokasi file swf‘/> <embed height=’115‘ src=’lokasi file swf‘ width=’760‘> </embed> </object>
“headerimg” sebenarnya ini tidak mutlak, artinya tergantung parameter-parameter di blog anda, yang jelas ini mengartikan pada bagian header. Tulisan warna biru adalah lokasi file yang anda upload tadi, untuk mengetahuinya anda klik kanan kemudian klik “copy link location” dari file yang telah diupload di http://site.google.com dan paste untuk mengganti tulisan warna biru diatas.
Sedangkan untuk ukuran width dan height tergantung dari blog anda.
Selasa, 07 Juni 2011
VIDEO EDITING
Wayan Sudarya
No comments
Proses Editing Video
Kegiatan editing dalam produksi video adalah proses merangkai dan menyusun potongan-potongan adegan film, menambahkan efek, transisi, serta musik ataupun narasi agar menjadi satu kesatuan sehingga sesuai dengan naskah. Potongan-potongan film tersebut diperoleh pada saat kegiatan pengambilan gambar berlangsung.
Apabila suatu adegan sedang diambil gambarnya, terkadang pemain bertindak diluar skenario, berupa salah ucapan, salah gerakan dan sebagainya. Sehingga sutradara harus berteriak “ Cut !” yang berarti adegan tersebut harus diulangi lagi. Dengan mengulangi adegan, bukan berarti adegan yang salah tadi dihapus dan ditimpa dengan adegan berikutnya. Untuk dapat membedakan antara pengambilan–pengambilan gambar, maka sebelum sutradara berteriak “Action !”, kameramen harus mengambil gambar clipboard XE “clipboard” untuk menandai/ memberi nama adegan yang akan diambil. Fungsi dari clipboard ini adalah mutlak untuk keperluan editing. Tanpa clipboard maka editor akan kesulitan untuk menyusun rangkaian-rangkaian adegan yang telah diambil. Disamping ini merupakan gambar clipboard yang umum dipakai pada saat produksi. Secara garis besar clipboard terbagi menjadi 3 kolom utama yang meliputi judul film, shoot (untuk menentukan shoot berapa yang akan diambil), dan take (untuk menentukan pengambilan yang keberapa dari shoot tersebut).
Mengenal Video/film editing
Alur Produksi Program Video
Secara garis besar alur pembuatan video/film adalah sebagai berikut, pertama gambar adegan diambil dari lokasi sebagai stock shotXE “stock shot” kemudian stock shoot dicapture dari kamera ke PC dan kemudian diedit sesuai naskah skenario. Setelah proses editing selesai maka film siap ditonton.
Semua shoot yang telah diambil oleh kameramen disimpan di dalam pita kaset video, dan tentu saja belum urut sesuai dengan isi naskah. Kaset video yang berisi adegan-adegan yang langsung diambil oleh kameramen dinamakan kaset master. Kaset master inilah yang akan dimanfaatkan dalam kegiatan editing.
editing-film-1
Analog dan Digital
Pada bagian ini, akan dibahas kegiatan editing dengan sumber (source) berupa data yang yang disimpan dalam pita, baik analog ataupun digital.
Kamera perekam digital menghasilkan video dengan kualitas sangat tinggi dengan resolusi 500 baris, sedangkan kamera analog S-VHS menghasilkan gambar dengan resolusi 250 baris, 8 mm menghasilkan 350 baris, dan Hi-8 menghasilkan 400 baris. Kedua jenis kamera ini mempunyai sinyal analog untuk outputnya. Sedangkan kamera analog tidak mempunyai sinyal digital untuk outputnya. Berikut ini adalah bentuk port untuk analog dan digital.
editing-film-2editing-film-3
Karena mempunyai sinyal digital, maka kamera perekam digital tentu saja menghasilkan sinyal digital yang dengan mudah dapat disalin ke komputer, diedit dan disalin kembali ke pita video digital baru tanpa mengalami penurunan kualitas.
Sedangkan kamera analog mengkonversikannya (impor) ke digital seringkali mengalami penurunan kualitas. Bahkan juga kehilangan beberapa frame, sehingga apabila video diputar ulang akan menjadi gerakan yang patah-patah. Beberapa hal yang mempengaruhi kualitas gambar hasil capture apabila menggunakan sumber analog antara lain :
* Jenis kabel yang digunakan.
* Semakin mahal harganya (karena bahannya berkualitas tinggi) maka penurunan kualitas gambar akan semakin sedikit.
* Panjang kabel.
* Semakin pendek kabel yang dipakai maka penurunan kualitas akan semakin sedikit.
* · Jenis Video Card yang dipakai untuk meng-capture video.
Beberapa produk kamera digital antara lain Mini-DV buatan Canon, Panasonic, dan Sony yang menggunakan cartridge video seukuran kotak korek api dapat menyimpan video dengan durasi 1 jam. Kamera perekam digital high-end dari Sony menyimpan video dalam format DV, yang disimpan pada kaset analog 8 mm, hingga dinamai dengan video digital 8 mm.
Perangkat Editing
Berikut ini adalah sistem standar yang harus dipenuhi untuk kebutuhan editing video digital.
Komputer edit
Perangkat keras untuk keperluan editing:
* Prosessor yang berkinerja tinggi, minimal Pentium III 500 Mhz atau yang lebih cepat.
* RAM minimal 128 Mb, dianjurkan 384 sampai 768 Mb
* Hardisk UltraDMA/33 dengan ruang kosong paling tidak mencapai 10 GB (video digital membutuhkan 183 MB per menit video).
* Graphic Card minimal PCI berkinerja tinggi dengan RAM 8 Mb, dianjurkan AGP berkinerja sangat tinggi dengan RAM 64 Mb.
* Monitor komputer minimal 15”.
* Sistem operasi Windows 98 SE, dianjurkan Windows 2000 atau Win Xp.
* Sound Card
* CD RW atau drive DVD-RAM
* Video Card (untuk merekam video analog), bisa juga berupa VGA card ataupun TV card yang mempunyai kanal video Input.
* IEEE 1394 Card / Fire Wire (untuk merekam video digital).
Software
Perangkat lunak untuk keperluan editing video, antara lain :
* Adobe Premiere 6.5
* Pinacle Studio 7
* Ulead Video Studio 7
* Vegas video 4
* MGI Video Wave II
* Power Director
* Windows Movie Maker
Dasar Video dalam PC
PAL dan NTSC
Media video adalah media motion picture “motion picture” yang disertai dengan audio. Karena merupakan gambar yang bergerak maka media video terdiri dari banyak sekali frame yang berbeda yang merupakan satu kesatuan dari video itu sendiri. Dalam film dengan durasi 30 menit terdapat ribuan frame karena dalam satu detik secara normal terdapat 30 frame gambar. Bila dihitung maka 30 frame X 1800 detik = 54000 frame. Satuan pengukuran yang digunakan adalah Hour : minutes : second : frame, yang merupakan durasi dari sebuah film ketika dimainkan. Satuan ini adalah satuan standar dari SMPTE atau Society of Motion Picture and Television Engineers.
editing-film-4
Ada dua standar sinyal “standar sinyal” komposit yang digunakan, yaitu PAL (Phase Alternating Lite) dan NTSC (National Television Standart Commite). PAL digunakan oleh siaran televisi pada kawasan Eropa dan sebagian negara di Asia (termasuk Indonesia). Sedangkan NTSC digunakan oleh Amerika Serikat dan Jepang. Standar frame pada PAL adalah 25 fps (frame persecond), dan NTSC adalah 29,97 fps. Karena itu pesawat televisi yang di rumah apabila diseting ke PAL maka akan berkedip sebanyak 25 kali dalam satu detik.
Video dalam PC
Apabila kita melakukan kegiatan editing dengan menggunakan komputer maka sebelumnya kita harus mempelajari karakteristik video dalam komputer. Karakteristik itu meliputi jenis ekstensi file video, ukuran frame video “frame video” , jumlah frame per detik pada tiap file yang berbeda kompresor, serta driver codec kompresor yang digunakan untuk membuat file video.
Dalam Microsoft Windows, file video yang umum adalah mempunyai ekstensi Avi. Namun file video dengan ekstensi Avi masih terbagi menjadi banyak jenis sesuai dengan driver codec kompresornya, misalnya Microsoft Video, Microsoft DV, Intel Indeo(R), Cinepak Codec by Radius, Autodesk FLC Compressor, Microsoft MPEG-4 Video Codec V2, Microsoft RLE, M-JPG.
Selain ekstensi Avi juga terdapat ekstensi lain misalnya Mpg, Mpeg, dat (untuk VCD), Mov (untuk Quick Time è Macinthos), Wmv, M1v dan masih banyak lagi. Namun file – file dengan ekstensi seperti Mpg dan Mpeg dalam komputer digolongkan sebagai file movie, sedangkan Avi sebagai file video. Untuk lebih jelas dalam mempelajari karakteristik file – file tersebut perhatikan tabel berikut.
Keterangan : yang dicetak tebal merupakan ukuran paten yang tidak dapat diubah parameternya, sedangkan lainnya masih bisa diubah sesuai keinginan kita pada saat akan melakukan proses rendering video.
Jenis file tersebut berhubungan dengan kualitas gambar yang dimunculkan. Kualitas gambar DV Avi tentu berbeda jauh dengan format Mpeg untuk VCD. Perhatikan dua gambar di bawah ini :
editing-film-5
Gambar 1 (DV Avi) mempunyai ukuran frame 720×576, gambar 2 (Mpeg) mempunyai ukuran frame 352×288, sedangkan gambar 3 adalah merupakan gambar 2 yang telah diperbesar hingga menyamai gambar 1, sehingga terlihat kasar. Seperti itulah kira–kira perbedaan kualitas gambar dari 2 jenis file yang berbeda.
Merekam video ke PC
Sistem Analog
Merekam (capture) video analog ke dalam PC tidak dapat dilakukan tanpa bantuan Card khusus. Ada 2 jenis card untuk kegiatan ini :
a. Card “Card” yang dirancang khusus untuk kegiatan editing video analog. Card seperti ini dinamakan video card, dengan ciri terdapat jalur input dan output baik untuk video ataupun audionya. Misalnya Pinacle DC 10, Miro Video DC 30, Matrox Marvel G400-TV. Ketiga card tersebut menggunakan algoritme codec (kompresor / dekompresor) M -JPEG untuk membuat file Avinya. User tidak diperkenankan memilih kompresor lain selain M-JPEG. Karena itu apabila jalur video outputnya dihubungkan dengan TV, pada TV akan keluar gambar sesuai dengan file Avi yang diaktifkan, dengan syarat file Avi tersebut menggunakan kompresor M -JPEG. Selain kompresor itu maka tidak akan muncul gambar apapun pada TV.
editing-film-6
editing-film-7
b. Card yang tidak dirancang khusus untuk kegiatan editing video analog, namun dapat dimanfaatkan. Ciri utama card jenis ini adalah mempunyai jalur input video. Misalnya AGP Card atau TV Card yang mempunyai line input video analog. Bila menggunakan card ini, user bebas memilih dalam menentukan driver codec kompresornya. Selain itu, karena tidak mempunyai jalur audio, maka dibutuhkan sound card untuk dapat merekam audionya sekaligus.
Cara menghubungkan rangkaian analog secara sistematis
Contoh dibawah adalah bila dengan menggunakan video card “video card” dari Pinnacle sistem DV 500 yang mempunyai kanal untuk analog.
editing-film-8
Langkah merekam video analog.
Langkah dalam proses perekaman video analog”video analog” adalah sebagai berikut :
· Pastikan seluruh peralatan dalam keadaan siap, baik itu sumber video (kamera atau VTR), PC dengan video card-nya, serta TV untuk preview.
· Hubungkan seluruh peralatan secara sistematis dan benar.
· Setelah PC menyala, pastikan software untuk merekam telah tersedia. Biasanya video card khusus juga menyertakan software yang diapakai untuk merekam video. Namun apabila software yang sesuai hardware tidak ada, dapat digunakan bantuan software lain. Misalnya Video Capture, Adobe Premiere, Windows Movie maker, atau Ulead Video Studio.
· Setinglah jalur video input dengan benar, yaitu S – Video atau Composite. Apabila salah dalam setting ini, maka tidak akan keluar gambar pada layar capture.
Hal yang perlu dipertimbangkan bila merekam video analog ke dalam PC antara lain :
* Prosessor tidak dapat mendigitalkan video analog yang direkam dengan cukup cepat.
* Solusi : pilihlah prosessor berkinerja tinggi keluaran terbaru.
* Hardisk tidak dapat berputar cukup cepat untuk dapat menulis data analog yang telah diubah ke data digital oleh prosessor.
* Solusi : pilihlah hardisk jenis SCSI, atau yang mempunyai rpm tinggi.
* Jangan membuka aplikasi lain yang menghabiskan sumber daya sistem pada saat merekam video.
* Apabila hardisk menggunakan format FAT 32, jangan merekam dengan kapasitas melebihi ukuran 4 GB. Karena FAT 32 tidak dapat melakukan hal tersebut. Solusi : bila operasi sistem adalah Win 2000 maka ganti dengan format NTSF, atau dengan cara memotong– motong perekaman bila tetap menggunakan FAT 32.
* Jangan menggunakan kabel yang terlalu panjang untuk penghubung antara source (VTR ataupun kamera) dengan PC. Kabel yang terlalu panjang dapat menurunkan kualitas gambar.
* Bila Card yang yang digunakan merekam tidak terdapat jalur audio inputnya, maka gunakan bantuan sound card. Pilihlah chanel audio IN atau Auxilary XE “Auxilary” .
* Bila software memungkinkan user untuk dapat memilih compresor codecnya, maka pilihlah yang paling ringan untuk meringankan beban kerja prosessor. Atau dapat juga dengan cara mengurangi seting kualitas dalam codec.
· Apabila hasil yang diinginkan adalah akan disimpan dalam format video CD, untuk menghemat kerja maka pilihlah video card yang dapat langsung menulis rekaman dalam format Mpeg,
Sistem Digital
Untuk merekam video digital “video digital” dari sumber digital tidak diperlukan video card khusus. Yang diperlukan hanyalah sebuah card dengan nama IEEE 1394 atau lebih dikenal dengan nama Fire Wire Card. Card ini hampir mirip dengan USB (Universal Serial Bus), perbedaanya hanyalah pada kecepatan transfer data yang dilakukan. Oleh karena itu ada beberapa kamera video digital yang menggunakan port USB sebagai penghubung antara kamera dan PC. Sekarang ini ada beberapa produk sound Card digital yang menyertakan port Fire Wire selain port untuk MIDI dan Joy Stick.
Bila menggunakan Card IEEE 1394 maka tidak perlu lagi adanya hubungan antar line video analog input–output, atau audio analog input–output. Karena data input sudah merupakan data digital, secara otomatis beban kerja prosessor menjadi lebih berkurang. Selain itu kelebihan sistem perekaman digital ini adalah user dapat mengendalikan semua kontrol device melalui software pada PC. Bila ingin memutar ulang, memainkan atau mulai merekam video pada kamera atau sumber digital lainnya maka user tidak perlu memencet tombol PLAY, REWIND, RECORD yang terdapat pada kamera tersebut, tetapi cukup hanya dengan sekali klik pada mouse maka komputer akan memberi perintah pada kamera untuk mengerjakan itu semua.
Beberapa video card analog yang menyertakan IEEE 1394 antara lain produk Pinacle System DV500, dan Pinacle Pro One RTDV. Card ini sangat fleksibel digunakan, karena bila source yang akan direkam buka video digital maka digunakan kanal analognya, demikian pula sebaliknya.
editing-film-9
Cara menghubungkan rangkaian digital secara sistematis
Contoh dibawah adalah bila dengan menggunakan video card dari Pinnacle sistem DV 500 yang mempunyai kanal untuk analog dan digital.
editing-film-10
Kamera digital punya rangkaian elektronik sendiri dalam mengkompresi data video yang datang dari CCD (charge coupled device) sebelum ditulis ke tape digital.
Dengan standart industri codec DV yang tidak menghilangkan data dengan mempertahankan kualitas yang lebih baik, akan menghasilkan gambar dengan kualitas sangat tinggi yang tidak pernah mengalami penurunan kualitas (seperti konversi dari analog ke digital lalu mengekspor kembali ke analog setelah diedit).
Beberapa SoftWare untuk Editing
Program Windows Movie Maker
Windows Movie Maker merupakan program Microsoft Windows XP yang digunakan untuk kegiatan editing video. Program tersebut secara default dapat dicari dalam menu Accessories pada Start menu.
editing-film-11
Adapun langkahnya adalah :
1. Buka aplikasi program ini.
2. Setelah semua peralatan telah terhubung dengan benar, tekan tombol Record atau Ctrl + R agar komputer mulai merekam.
3. Bila menggunakan video analog, setelah langkah di atas maka tekan tombol PLAY pada kamera atau VTR.
4. Namun bila menggunakan video digital dan melakukan transfer dengan sistem digital maka begitu tombol record pada program ditekan secara otomatis kamera digital akan berputar memainkan kaset video dan komputer akan merekamnya.
5. Tekan tombol STOP pada program bila telah selesai. Dan tombol STOP pada kamera analog.
6. Simpan file yang telah direkam dengan ekstensi WMV, atau AVI pada tempat yang ditentukan.
Program Ulead Video Studio 7
Kelebihan program Ulead Video Studio 7 adalah dapat menyimpan video yang direkam kedalam hardisk langsung dalam format Mpeg VCD, atau DVD. Dengan demikian user tidak perlu melakukan proses konversi file Avi ke Mpeg, dengan syarat pada saat merekam harus dilakukan dengan sistem digital.
editing-film-12
Adapun langkahnya adalah sebagai berikut :
1. Hubungkan seluruh peralatan dengan benar. Bila user menggunakan Windows XP dan sistem digital, begitu peralatan terhubung dan source digital dalam keadaan ON maka secara otomatis Windows akan memanggil program capturing video.
2. Bila menggunakan sistem analog, setelah langkah nomer 1 diatas selanjutnya adalah buka aplikasi ini.
3. Pilih Tab Capture
4. Pilih Format penyimpanan yang dikehendaki (PAL DV, NTSC DV, VCD, atau DVD).
5. Tentukan di direktori mana file akan disimpan.
6. Tekan tombol Capture Video untuk mulai perekaman. Bila menggunakan sistem digital maka secara otomatis kamera akan memutar kaset begitu tombol record di komputer ditekan.
7. Bila menggunakan sistem analog, tekan tombol PLAY pada kamera atau sumber lainnya.
8. Tekan tombol stop capture bila telah selesai.
Program Adobe Premiere 6.5
Adobe Premiere adalah program yang populer untuk mengedit film berbasis PC. Premiere banyak digunakan oleh amatir maupun profesional untuk menghasilkan film dokumenter ataupun profesional. Premiere menyediakan berbagai macam efek-efek yang dapat disisipkan atau diaplikasikan pada clip-clip hasil pengimporan.
editing-film-13
Program Premiere ringan dijalankan pada komputer standar serta tidak memerlukan peralatan yang super canggih. Berikut adalah spesifikasi kebutuhan perangkat komputer untuk editing film.
Kebutuhan yang dianjurkan :
* Prosesor Intel Pentium 4 (100% kompatibel).
* Sistem operasi Windows 98 SE, 2000, atau XP.
* Minum RAM 512MB.
* VGA Card 4D 32MB.
* Harddisk 120 GB (jika bisa lebih) untuk menyimpan clip sementara. Pilih harddisk cepat proses baca (rpm tinggi).
* CD-RW / DVD - RW Drive.
* Monitor 17” (lebih baik lagi apabila NTSC monitor).
* Sound Card dan speaker.
* Analog Converter untuk menerima input signal analog dari kamera.
* Card Acceleration, seperti Matrox dan Pinnacle yang digunakan untuk mempercepat proses render.
Kegiatan editing dalam produksi video adalah proses merangkai dan menyusun potongan-potongan adegan film, menambahkan efek, transisi, serta musik ataupun narasi agar menjadi satu kesatuan sehingga sesuai dengan naskah. Potongan-potongan film tersebut diperoleh pada saat kegiatan pengambilan gambar berlangsung.
Apabila suatu adegan sedang diambil gambarnya, terkadang pemain bertindak diluar skenario, berupa salah ucapan, salah gerakan dan sebagainya. Sehingga sutradara harus berteriak “ Cut !” yang berarti adegan tersebut harus diulangi lagi. Dengan mengulangi adegan, bukan berarti adegan yang salah tadi dihapus dan ditimpa dengan adegan berikutnya. Untuk dapat membedakan antara pengambilan–pengambilan gambar, maka sebelum sutradara berteriak “Action !”, kameramen harus mengambil gambar clipboard XE “clipboard” untuk menandai/ memberi nama adegan yang akan diambil. Fungsi dari clipboard ini adalah mutlak untuk keperluan editing. Tanpa clipboard maka editor akan kesulitan untuk menyusun rangkaian-rangkaian adegan yang telah diambil. Disamping ini merupakan gambar clipboard yang umum dipakai pada saat produksi. Secara garis besar clipboard terbagi menjadi 3 kolom utama yang meliputi judul film, shoot (untuk menentukan shoot berapa yang akan diambil), dan take (untuk menentukan pengambilan yang keberapa dari shoot tersebut).
Mengenal Video/film editing
Alur Produksi Program Video
Secara garis besar alur pembuatan video/film adalah sebagai berikut, pertama gambar adegan diambil dari lokasi sebagai stock shotXE “stock shot” kemudian stock shoot dicapture dari kamera ke PC dan kemudian diedit sesuai naskah skenario. Setelah proses editing selesai maka film siap ditonton.
Semua shoot yang telah diambil oleh kameramen disimpan di dalam pita kaset video, dan tentu saja belum urut sesuai dengan isi naskah. Kaset video yang berisi adegan-adegan yang langsung diambil oleh kameramen dinamakan kaset master. Kaset master inilah yang akan dimanfaatkan dalam kegiatan editing.
editing-film-1
Analog dan Digital
Pada bagian ini, akan dibahas kegiatan editing dengan sumber (source) berupa data yang yang disimpan dalam pita, baik analog ataupun digital.
Kamera perekam digital menghasilkan video dengan kualitas sangat tinggi dengan resolusi 500 baris, sedangkan kamera analog S-VHS menghasilkan gambar dengan resolusi 250 baris, 8 mm menghasilkan 350 baris, dan Hi-8 menghasilkan 400 baris. Kedua jenis kamera ini mempunyai sinyal analog untuk outputnya. Sedangkan kamera analog tidak mempunyai sinyal digital untuk outputnya. Berikut ini adalah bentuk port untuk analog dan digital.
editing-film-2editing-film-3
Karena mempunyai sinyal digital, maka kamera perekam digital tentu saja menghasilkan sinyal digital yang dengan mudah dapat disalin ke komputer, diedit dan disalin kembali ke pita video digital baru tanpa mengalami penurunan kualitas.
Sedangkan kamera analog mengkonversikannya (impor) ke digital seringkali mengalami penurunan kualitas. Bahkan juga kehilangan beberapa frame, sehingga apabila video diputar ulang akan menjadi gerakan yang patah-patah. Beberapa hal yang mempengaruhi kualitas gambar hasil capture apabila menggunakan sumber analog antara lain :
* Jenis kabel yang digunakan.
* Semakin mahal harganya (karena bahannya berkualitas tinggi) maka penurunan kualitas gambar akan semakin sedikit.
* Panjang kabel.
* Semakin pendek kabel yang dipakai maka penurunan kualitas akan semakin sedikit.
* · Jenis Video Card yang dipakai untuk meng-capture video.
Beberapa produk kamera digital antara lain Mini-DV buatan Canon, Panasonic, dan Sony yang menggunakan cartridge video seukuran kotak korek api dapat menyimpan video dengan durasi 1 jam. Kamera perekam digital high-end dari Sony menyimpan video dalam format DV, yang disimpan pada kaset analog 8 mm, hingga dinamai dengan video digital 8 mm.
Perangkat Editing
Berikut ini adalah sistem standar yang harus dipenuhi untuk kebutuhan editing video digital.
Komputer edit
Perangkat keras untuk keperluan editing:
* Prosessor yang berkinerja tinggi, minimal Pentium III 500 Mhz atau yang lebih cepat.
* RAM minimal 128 Mb, dianjurkan 384 sampai 768 Mb
* Hardisk UltraDMA/33 dengan ruang kosong paling tidak mencapai 10 GB (video digital membutuhkan 183 MB per menit video).
* Graphic Card minimal PCI berkinerja tinggi dengan RAM 8 Mb, dianjurkan AGP berkinerja sangat tinggi dengan RAM 64 Mb.
* Monitor komputer minimal 15”.
* Sistem operasi Windows 98 SE, dianjurkan Windows 2000 atau Win Xp.
* Sound Card
* CD RW atau drive DVD-RAM
* Video Card (untuk merekam video analog), bisa juga berupa VGA card ataupun TV card yang mempunyai kanal video Input.
* IEEE 1394 Card / Fire Wire (untuk merekam video digital).
Software
Perangkat lunak untuk keperluan editing video, antara lain :
* Adobe Premiere 6.5
* Pinacle Studio 7
* Ulead Video Studio 7
* Vegas video 4
* MGI Video Wave II
* Power Director
* Windows Movie Maker
Dasar Video dalam PC
PAL dan NTSC
Media video adalah media motion picture “motion picture” yang disertai dengan audio. Karena merupakan gambar yang bergerak maka media video terdiri dari banyak sekali frame yang berbeda yang merupakan satu kesatuan dari video itu sendiri. Dalam film dengan durasi 30 menit terdapat ribuan frame karena dalam satu detik secara normal terdapat 30 frame gambar. Bila dihitung maka 30 frame X 1800 detik = 54000 frame. Satuan pengukuran yang digunakan adalah Hour : minutes : second : frame, yang merupakan durasi dari sebuah film ketika dimainkan. Satuan ini adalah satuan standar dari SMPTE atau Society of Motion Picture and Television Engineers.
editing-film-4
Ada dua standar sinyal “standar sinyal” komposit yang digunakan, yaitu PAL (Phase Alternating Lite) dan NTSC (National Television Standart Commite). PAL digunakan oleh siaran televisi pada kawasan Eropa dan sebagian negara di Asia (termasuk Indonesia). Sedangkan NTSC digunakan oleh Amerika Serikat dan Jepang. Standar frame pada PAL adalah 25 fps (frame persecond), dan NTSC adalah 29,97 fps. Karena itu pesawat televisi yang di rumah apabila diseting ke PAL maka akan berkedip sebanyak 25 kali dalam satu detik.
Video dalam PC
Apabila kita melakukan kegiatan editing dengan menggunakan komputer maka sebelumnya kita harus mempelajari karakteristik video dalam komputer. Karakteristik itu meliputi jenis ekstensi file video, ukuran frame video “frame video” , jumlah frame per detik pada tiap file yang berbeda kompresor, serta driver codec kompresor yang digunakan untuk membuat file video.
Dalam Microsoft Windows, file video yang umum adalah mempunyai ekstensi Avi. Namun file video dengan ekstensi Avi masih terbagi menjadi banyak jenis sesuai dengan driver codec kompresornya, misalnya Microsoft Video, Microsoft DV, Intel Indeo(R), Cinepak Codec by Radius, Autodesk FLC Compressor, Microsoft MPEG-4 Video Codec V2, Microsoft RLE, M-JPG.
Selain ekstensi Avi juga terdapat ekstensi lain misalnya Mpg, Mpeg, dat (untuk VCD), Mov (untuk Quick Time è Macinthos), Wmv, M1v dan masih banyak lagi. Namun file – file dengan ekstensi seperti Mpg dan Mpeg dalam komputer digolongkan sebagai file movie, sedangkan Avi sebagai file video. Untuk lebih jelas dalam mempelajari karakteristik file – file tersebut perhatikan tabel berikut.
Keterangan : yang dicetak tebal merupakan ukuran paten yang tidak dapat diubah parameternya, sedangkan lainnya masih bisa diubah sesuai keinginan kita pada saat akan melakukan proses rendering video.
Jenis file tersebut berhubungan dengan kualitas gambar yang dimunculkan. Kualitas gambar DV Avi tentu berbeda jauh dengan format Mpeg untuk VCD. Perhatikan dua gambar di bawah ini :
editing-film-5
Gambar 1 (DV Avi) mempunyai ukuran frame 720×576, gambar 2 (Mpeg) mempunyai ukuran frame 352×288, sedangkan gambar 3 adalah merupakan gambar 2 yang telah diperbesar hingga menyamai gambar 1, sehingga terlihat kasar. Seperti itulah kira–kira perbedaan kualitas gambar dari 2 jenis file yang berbeda.
Merekam video ke PC
Sistem Analog
Merekam (capture) video analog ke dalam PC tidak dapat dilakukan tanpa bantuan Card khusus. Ada 2 jenis card untuk kegiatan ini :
a. Card “Card” yang dirancang khusus untuk kegiatan editing video analog. Card seperti ini dinamakan video card, dengan ciri terdapat jalur input dan output baik untuk video ataupun audionya. Misalnya Pinacle DC 10, Miro Video DC 30, Matrox Marvel G400-TV. Ketiga card tersebut menggunakan algoritme codec (kompresor / dekompresor) M -JPEG untuk membuat file Avinya. User tidak diperkenankan memilih kompresor lain selain M-JPEG. Karena itu apabila jalur video outputnya dihubungkan dengan TV, pada TV akan keluar gambar sesuai dengan file Avi yang diaktifkan, dengan syarat file Avi tersebut menggunakan kompresor M -JPEG. Selain kompresor itu maka tidak akan muncul gambar apapun pada TV.
editing-film-6
editing-film-7
b. Card yang tidak dirancang khusus untuk kegiatan editing video analog, namun dapat dimanfaatkan. Ciri utama card jenis ini adalah mempunyai jalur input video. Misalnya AGP Card atau TV Card yang mempunyai line input video analog. Bila menggunakan card ini, user bebas memilih dalam menentukan driver codec kompresornya. Selain itu, karena tidak mempunyai jalur audio, maka dibutuhkan sound card untuk dapat merekam audionya sekaligus.
Cara menghubungkan rangkaian analog secara sistematis
Contoh dibawah adalah bila dengan menggunakan video card “video card” dari Pinnacle sistem DV 500 yang mempunyai kanal untuk analog.
editing-film-8
Langkah merekam video analog.
Langkah dalam proses perekaman video analog”video analog” adalah sebagai berikut :
· Pastikan seluruh peralatan dalam keadaan siap, baik itu sumber video (kamera atau VTR), PC dengan video card-nya, serta TV untuk preview.
· Hubungkan seluruh peralatan secara sistematis dan benar.
· Setelah PC menyala, pastikan software untuk merekam telah tersedia. Biasanya video card khusus juga menyertakan software yang diapakai untuk merekam video. Namun apabila software yang sesuai hardware tidak ada, dapat digunakan bantuan software lain. Misalnya Video Capture, Adobe Premiere, Windows Movie maker, atau Ulead Video Studio.
· Setinglah jalur video input dengan benar, yaitu S – Video atau Composite. Apabila salah dalam setting ini, maka tidak akan keluar gambar pada layar capture.
Hal yang perlu dipertimbangkan bila merekam video analog ke dalam PC antara lain :
* Prosessor tidak dapat mendigitalkan video analog yang direkam dengan cukup cepat.
* Solusi : pilihlah prosessor berkinerja tinggi keluaran terbaru.
* Hardisk tidak dapat berputar cukup cepat untuk dapat menulis data analog yang telah diubah ke data digital oleh prosessor.
* Solusi : pilihlah hardisk jenis SCSI, atau yang mempunyai rpm tinggi.
* Jangan membuka aplikasi lain yang menghabiskan sumber daya sistem pada saat merekam video.
* Apabila hardisk menggunakan format FAT 32, jangan merekam dengan kapasitas melebihi ukuran 4 GB. Karena FAT 32 tidak dapat melakukan hal tersebut. Solusi : bila operasi sistem adalah Win 2000 maka ganti dengan format NTSF, atau dengan cara memotong– motong perekaman bila tetap menggunakan FAT 32.
* Jangan menggunakan kabel yang terlalu panjang untuk penghubung antara source (VTR ataupun kamera) dengan PC. Kabel yang terlalu panjang dapat menurunkan kualitas gambar.
* Bila Card yang yang digunakan merekam tidak terdapat jalur audio inputnya, maka gunakan bantuan sound card. Pilihlah chanel audio IN atau Auxilary XE “Auxilary” .
* Bila software memungkinkan user untuk dapat memilih compresor codecnya, maka pilihlah yang paling ringan untuk meringankan beban kerja prosessor. Atau dapat juga dengan cara mengurangi seting kualitas dalam codec.
· Apabila hasil yang diinginkan adalah akan disimpan dalam format video CD, untuk menghemat kerja maka pilihlah video card yang dapat langsung menulis rekaman dalam format Mpeg,
Sistem Digital
Untuk merekam video digital “video digital” dari sumber digital tidak diperlukan video card khusus. Yang diperlukan hanyalah sebuah card dengan nama IEEE 1394 atau lebih dikenal dengan nama Fire Wire Card. Card ini hampir mirip dengan USB (Universal Serial Bus), perbedaanya hanyalah pada kecepatan transfer data yang dilakukan. Oleh karena itu ada beberapa kamera video digital yang menggunakan port USB sebagai penghubung antara kamera dan PC. Sekarang ini ada beberapa produk sound Card digital yang menyertakan port Fire Wire selain port untuk MIDI dan Joy Stick.
Bila menggunakan Card IEEE 1394 maka tidak perlu lagi adanya hubungan antar line video analog input–output, atau audio analog input–output. Karena data input sudah merupakan data digital, secara otomatis beban kerja prosessor menjadi lebih berkurang. Selain itu kelebihan sistem perekaman digital ini adalah user dapat mengendalikan semua kontrol device melalui software pada PC. Bila ingin memutar ulang, memainkan atau mulai merekam video pada kamera atau sumber digital lainnya maka user tidak perlu memencet tombol PLAY, REWIND, RECORD yang terdapat pada kamera tersebut, tetapi cukup hanya dengan sekali klik pada mouse maka komputer akan memberi perintah pada kamera untuk mengerjakan itu semua.
Beberapa video card analog yang menyertakan IEEE 1394 antara lain produk Pinacle System DV500, dan Pinacle Pro One RTDV. Card ini sangat fleksibel digunakan, karena bila source yang akan direkam buka video digital maka digunakan kanal analognya, demikian pula sebaliknya.
editing-film-9
Cara menghubungkan rangkaian digital secara sistematis
Contoh dibawah adalah bila dengan menggunakan video card dari Pinnacle sistem DV 500 yang mempunyai kanal untuk analog dan digital.
editing-film-10
Kamera digital punya rangkaian elektronik sendiri dalam mengkompresi data video yang datang dari CCD (charge coupled device) sebelum ditulis ke tape digital.
Dengan standart industri codec DV yang tidak menghilangkan data dengan mempertahankan kualitas yang lebih baik, akan menghasilkan gambar dengan kualitas sangat tinggi yang tidak pernah mengalami penurunan kualitas (seperti konversi dari analog ke digital lalu mengekspor kembali ke analog setelah diedit).
Beberapa SoftWare untuk Editing
Program Windows Movie Maker
Windows Movie Maker merupakan program Microsoft Windows XP yang digunakan untuk kegiatan editing video. Program tersebut secara default dapat dicari dalam menu Accessories pada Start menu.
editing-film-11
Adapun langkahnya adalah :
1. Buka aplikasi program ini.
2. Setelah semua peralatan telah terhubung dengan benar, tekan tombol Record atau Ctrl + R agar komputer mulai merekam.
3. Bila menggunakan video analog, setelah langkah di atas maka tekan tombol PLAY pada kamera atau VTR.
4. Namun bila menggunakan video digital dan melakukan transfer dengan sistem digital maka begitu tombol record pada program ditekan secara otomatis kamera digital akan berputar memainkan kaset video dan komputer akan merekamnya.
5. Tekan tombol STOP pada program bila telah selesai. Dan tombol STOP pada kamera analog.
6. Simpan file yang telah direkam dengan ekstensi WMV, atau AVI pada tempat yang ditentukan.
Program Ulead Video Studio 7
Kelebihan program Ulead Video Studio 7 adalah dapat menyimpan video yang direkam kedalam hardisk langsung dalam format Mpeg VCD, atau DVD. Dengan demikian user tidak perlu melakukan proses konversi file Avi ke Mpeg, dengan syarat pada saat merekam harus dilakukan dengan sistem digital.
editing-film-12
Adapun langkahnya adalah sebagai berikut :
1. Hubungkan seluruh peralatan dengan benar. Bila user menggunakan Windows XP dan sistem digital, begitu peralatan terhubung dan source digital dalam keadaan ON maka secara otomatis Windows akan memanggil program capturing video.
2. Bila menggunakan sistem analog, setelah langkah nomer 1 diatas selanjutnya adalah buka aplikasi ini.
3. Pilih Tab Capture
4. Pilih Format penyimpanan yang dikehendaki (PAL DV, NTSC DV, VCD, atau DVD).
5. Tentukan di direktori mana file akan disimpan.
6. Tekan tombol Capture Video untuk mulai perekaman. Bila menggunakan sistem digital maka secara otomatis kamera akan memutar kaset begitu tombol record di komputer ditekan.
7. Bila menggunakan sistem analog, tekan tombol PLAY pada kamera atau sumber lainnya.
8. Tekan tombol stop capture bila telah selesai.
Program Adobe Premiere 6.5
Adobe Premiere adalah program yang populer untuk mengedit film berbasis PC. Premiere banyak digunakan oleh amatir maupun profesional untuk menghasilkan film dokumenter ataupun profesional. Premiere menyediakan berbagai macam efek-efek yang dapat disisipkan atau diaplikasikan pada clip-clip hasil pengimporan.
editing-film-13
Program Premiere ringan dijalankan pada komputer standar serta tidak memerlukan peralatan yang super canggih. Berikut adalah spesifikasi kebutuhan perangkat komputer untuk editing film.
Kebutuhan yang dianjurkan :
* Prosesor Intel Pentium 4 (100% kompatibel).
* Sistem operasi Windows 98 SE, 2000, atau XP.
* Minum RAM 512MB.
* VGA Card 4D 32MB.
* Harddisk 120 GB (jika bisa lebih) untuk menyimpan clip sementara. Pilih harddisk cepat proses baca (rpm tinggi).
* CD-RW / DVD - RW Drive.
* Monitor 17” (lebih baik lagi apabila NTSC monitor).
* Sound Card dan speaker.
* Analog Converter untuk menerima input signal analog dari kamera.
* Card Acceleration, seperti Matrox dan Pinnacle yang digunakan untuk mempercepat proses render.