Kunir putih misalnya, ternyata cocok untuk kanker mulut, kerongkongan, usus, payudara, kulit, tetapi belum terbukti cocok untuk kanker jenis lain. Menurut heru, lingkungan di mana tanaman bahan ramuan itu hidup dan cara perawatannya juga berpengaruh pada tingkat efektivitasnya meskipun hanya sedikit.
Kunir putih banyak tumbuh di alam bebas seperti ladang. Termasuk dalam golongan semak tinggi yang dapat mencapai dua meter, batangnya semu, berbentuk silindris, dan lunak. Batang kunir putih di dalam tanah membentuk rimpang berwarna hijau pucat. Bagaimana menggunakan kunir putih sebagai obat? Untuk mengolahnya menjadi obat, umbinya yang mengandung saponim, flanoida, dan polifenol dapat diparut lebih dulu. Setelah itu diperas dan disaring. Campurkan ke dalam air panas mendidih agar melarut dengan sempurna. Bisa diminum dan dicampur sedikit gula agar rasanya enak.
“Kunyit mengandung zat sebagai anti radang, antiseptik dan pencegah kanker. Sebagai zat antiradang, antiseptik dan pencegah kanker. Sebagai zat anti radang, kunyit berkhasiat untuk mengobati gatal-gatal pada kulit, kista bahkan kanker rahim,” ujar dr Erna.
Selain itu, kunyit juga merupakan jenis obat herbal yang berfungsi sebagai imunostimulan untuk menjaga keseimbangan stamina.
“Kunyit dapat dicampur dengan jenis obat herbal lainnya tanpa menimbulkan efek samping, meski dikonsumsi setiap hari. Misalnya dalam bentuk jamu. Kunyit juga berkhasiat untuk menghilangkan maag, keputihan dan peluruh darah haid agar cepat selesai, serta menghilangkan rasa nyeri saat haid,” tambahnya.
Untuk keputihan, Anda dapat menggunakan dua rimpang kunyit, satu genggam daun beluntas, satu gagang buah asam, sepotong gula kelapa atau aren. Semua bahan direbus hingga mendidih dengan menggunakan satu liter air kemudian disaring. Minumlah secara rutin sati gelas sehari.
0 komentar:
Posting Komentar